JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang digelar pekan ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola perusahaan serta meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan perbankan BUMN. Langkah ini diambil sebagai upaya memperkokoh sektor perbankan nasional dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Sebagai pemegang mandat dalam pengawasan bank-bank milik negara, Kementerian BUMN terus mendorong penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG), transparansi, serta optimalisasi kinerja perbankan nasional. Dalam RUPS yang diikuti oleh empat bank Himbara, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN), berbagai agenda strategis dibahas untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan industri perbankan.
Dukungan Perbankan untuk Program Strategis Pemerintah
Erick Thohir menekankan pentingnya peran bank-bank Himbara dalam mendukung program-program strategis pemerintah, termasuk pembiayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pembangunan infrastruktur, serta penguatan sektor industri nasional. Menurutnya, pengelolaan yang efisien dan transparan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat serta investor terhadap perbankan nasional.
“Seperti kita ketahui, berbagai program pemerintah membutuhkan dukungan dari bank-bank Himbara. Melalui RUPS di BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN, kami terus mendorong peningkatan kinerja serta transparansi perbankan, sehingga program-program strategis pemerintah dapat berjalan lebih optimal,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Kamis 27 Maret 2025.
Selain itu, ia menambahkan bahwa efisiensi dalam manajemen perbankan sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang semakin kompleks, baik di tingkat domestik maupun global.
Menghadapi Tantangan Global dan Dinamika Ekonomi
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor keuangan menghadapi ketidakpastian akibat gejolak pasar global, dinamika geopolitik, serta perlambatan ekonomi di beberapa negara. Oleh karena itu, penguatan struktur perbankan menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam memastikan stabilitas sistem keuangan nasional.
Menteri BUMN menekankan bahwa RUPS Himbara menjadi momentum penting untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja bank-bank milik negara serta menyusun strategi yang lebih adaptif dalam menghadapi tantangan ekonomi.
“Dengan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, Himbara harus terus memperkuat fundamentalnya agar tetap bisa memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional,” kata Erick Thohir.
Efisiensi dan Transformasi Digital sebagai Kunci Keberlanjutan
Dalam upaya meningkatkan efisiensi, bank-bank Himbara juga didorong untuk melakukan transformasi digital guna mempercepat layanan kepada masyarakat. Digitalisasi layanan perbankan dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing perbankan nasional di era teknologi yang semakin berkembang pesat.
“Kami ingin bank-bank Himbara semakin efisien dan inovatif dalam menghadirkan layanan perbankan yang berbasis teknologi. Ini bukan hanya untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga untuk memperluas akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Erick.
Bank-bank milik negara juga dituntut untuk memperkuat permodalan serta menjaga rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) dalam batas yang sehat. Hal ini penting agar stabilitas keuangan tetap terjaga di tengah tantangan ekonomi global yang tidak menentu.
Kontribusi Himbara bagi Perekonomian Nasional
Hingga saat ini, bank-bank Himbara memiliki kontribusi besar dalam menopang perekonomian nasional. Melalui berbagai program pembiayaan, perbankan BUMN telah menyalurkan kredit kepada sektor produktif, khususnya bagi pelaku UMKM, industri kreatif, dan sektor pertanian.
Dalam catatan Kementerian BUMN, total aset bank-bank Himbara terus mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, aset gabungan empat bank Himbara mencapai lebih dari Rp10.000 triliun, dengan penyaluran kredit yang terus meningkat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat peran bank-bank BUMN dalam mendukung berbagai agenda pembangunan, baik dalam sektor infrastruktur, industri, maupun ekonomi digital. Dengan tata kelola yang semakin baik dan transparansi yang terus ditingkatkan, diharapkan bank-bank Himbara dapat terus menjadi pilar utama dalam sistem keuangan nasional.
Pelaksanaan RUPS Himbara menjadi momen penting dalam memperkuat tata kelola dan efisiensi perbankan BUMN. Melalui peningkatan transparansi, optimalisasi kinerja, serta transformasi digital, bank-bank milik negara diharapkan mampu menghadapi tantangan global serta terus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa efisiensi dan inovasi menjadi kunci utama dalam memastikan keberlanjutan sektor perbankan, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan nasional.