JAKARTA - Menjelang Hari Raya Idulfitri, masyarakat Indonesia umumnya menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Dana tambahan ini sering kali digunakan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, seperti membeli pakaian baru, berbagi dengan keluarga, atau mudik. Namun, bagi mereka yang ingin memanfaatkan THR secara lebih produktif, investasi saham bisa menjadi pilihan menarik.
Namun demikian, berinvestasi di pasar saham selalu memiliki risiko, terutama saat pasar sedang bergejolak. Pada awal 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan signifikan, membuat banyak investor cemas. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mengalami penurunan sebesar 8,04% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD), hingga mencapai level 6.510,62 pada perdagangan Kamis 27 Maret 2025, menjelang libur Lebaran.
Strategi Mengelola Investasi di Tengah Volatilitas Pasar
Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus, menyatakan bahwa kepanikan investor saat melihat pasar saham turun adalah hal yang wajar. "Namun, jika kepanikan itu berubah menjadi ketakutan berlebihan, maka bisa berujung pada keputusan yang tidak bijak, seperti panic selling," ujarnya.
Agar THR dapat dimanfaatkan secara optimal melalui investasi saham, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh para investor, terutama dalam menghadapi pasar yang fluktuatif:
1. Pahami Risiko dan Tetapkan Tujuan Investasi
Sebelum menginvestasikan THR ke pasar saham, investor perlu memahami risiko yang melekat pada instrumen ini. Tentukan tujuan investasi, apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang. Investasi jangka panjang umumnya lebih aman karena fluktuasi jangka pendek tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil akhirnya.
2. Pilih Saham dengan Fundamental Kuat
Dalam kondisi pasar yang volatil, penting untuk memilih saham dari perusahaan dengan fundamental yang kuat, seperti memiliki pertumbuhan pendapatan yang stabil, tingkat utang yang rendah, serta prospek bisnis yang cerah. Saham-saham dari sektor perbankan, konsumsi, dan infrastruktur sering kali menjadi pilihan yang relatif lebih stabil.
3. Gunakan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)
Strategi DCA dilakukan dengan cara membeli saham secara berkala dalam jumlah tetap, tanpa memperhatikan kondisi pasar. Dengan cara ini, investor dapat mengurangi dampak volatilitas harga saham dan mendapatkan harga rata-rata yang lebih stabil dalam jangka panjang.
4. Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh seluruh dana THR hanya pada satu saham atau satu sektor saja. Diversifikasi investasi ke beberapa saham di sektor yang berbeda dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan peluang mendapatkan keuntungan lebih besar.
5. Hindari Keputusan Emosional
Seperti yang disampaikan oleh Angga Septianus, keputusan emosional seperti panic selling dapat merugikan investor. Sebaliknya, tetap tenang dan lakukan analisis sebelum menjual atau membeli saham.
Prospek Pasar Saham Pascaperiode Lebaran
Pasar saham Indonesia biasanya mengalami peningkatan aktivitas setelah periode Lebaran. Menurut analisis historis, ada kecenderungan IHSG kembali menguat setelah melewati fase pelemahan menjelang liburan panjang. Hal ini didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri, yang memberikan dampak positif bagi emiten-emiten di sektor konsumsi dan ritel.
Selain itu, kebijakan ekonomi pemerintah, nilai tukar rupiah, serta kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia juga berperan dalam menentukan arah pergerakan pasar saham ke depan. Oleh karena itu, investor perlu selalu mengikuti perkembangan ekonomi dan kebijakan terbaru sebelum mengambil keputusan investasi.
Mengalokasikan THR untuk investasi saham bisa menjadi langkah cerdas jika dilakukan dengan strategi yang tepat. Investor perlu memahami risiko, memilih saham dengan fundamental baik, menerapkan strategi investasi yang sesuai, serta menghindari keputusan berdasarkan emosi. Dengan perencanaan yang matang, THR tidak hanya digunakan untuk konsumsi, tetapi juga dapat berkembang menjadi aset yang bernilai di masa depan.
"Investasi adalah perjalanan jangka panjang. Selalu lakukan riset sebelum membeli saham dan jangan biarkan emosi menguasai keputusan investasi," pungkas Angga Septianus. Dengan pendekatan yang disiplin dan strategi yang tepat, THR Lebaran bisa menjadi modal awal untuk mencapai tujuan keuangan yang lebih besar.