Jakarta - Tim dosen dari Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Sumatera (Itera) baru-baru ini memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa kompor hemat energi berbasis biomassa di Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan kompor tradisional, Senin, 3 Maret 2025.
Inovasi yang diberi nama "Kohera" (Kompor Hemat Energi Itera) ini dirancang secara khusus untuk meningkatkan efisiensi pembakaran sekaligus mengurangi emisi asap. Dengan segala keunggulannya, Kohera diharapkan dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi rumah tangga di tengah meningkatnya kebutuhan akan energi bersih.
Sosialisasi terkait Kohera tersebut digelar beberapa waktu lalu dan dihadiri oleh warga Desa Tarahan yang tampak antusias mengikuti demonstrasi langsung pemanfaatan kompor baru ini. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan bahan bakar padat berbasis biomassa, seperti biopelet dan biobriket, yang disebut-sebut sebagai sumber energi alternatif yang lebih ekologis.
Kepala Desa Tarahan, Hairul, menyambut baik kegiatan ini, "Kami berharap sosialisasi ini bisa menjadi awal bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat alternatif energi ramah lingkungan. Semoga dapat terjalin diskusi yang bermanfaat antara warga dan pihak perguruan tinggi," ujarnya dengan penuh harap.
Tim Dosen Itera, yang dipimpin oleh Dr. Eng. Feerzet Achmad, S.T., M.T., dan Dr. Edwin Rizki Safitra, S.T., M.T., memaparkan cara kerja Kohera serta penggunaan bahan bakar seperti biopelet dan biobriket yang telah mereka kembangkan. Desain Kohera memungkinkan proses pembakaran yang lebih baik, sehingga menghasilkan panas yang lebih optimal dan residu pembakaran yang jauh lebih sedikit.
“Kami berharap sosialisasi ini dapat mendorong masyarakat untuk mulai beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi seperti Kohera,” ungkap Dr. Edwin Rizki Safitra. Ia menambahkan bahwa inovasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang memberikan pilihan nyata kepada masyarakat untuk mengambil bagian dalam upaya global mengurangi emisi karbon.
Dengan meningkatnya kekhawatiran global terhadap krisis energi dan perubahan iklim, inovasi semacam ini sangat penting. Kohera diharapkan dapat menjawab tantangan ketersediaan energi di masa depan serta mendukung Indonesia dalam upaya pengurangan emisi karbon.
Inisiatif yang dilakukan oleh Itera ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Selain itu, inovasi ini juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar dengan penggunaan bahan bakar yang lebih ekonomis.
Lebih lanjut, Dr. Edwin Rizki Safitra menjelaskan, "Kohera adalah langkah awal. Kami melihat potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya biomassa, yang jika dikelola dengan baik dapat menjadi salah satu solusi kunci dalam menangani krisis energi yang mungkin kita hadapi di masa depan."
Masyarakat Desa Tarahan, yang sehari-harinya mengandalkan bahan bakar konvensional, melihat ini sebagai peluang besar. Mereka tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana Kohera dan bahan bakar biomassa dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.
"Dengan adanya teknologi ini, kami mendapatkan kesempatan untuk lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar dan berkontribusi dalam menjaga lingkungan kita," kata salah seorang warga, menggambarkan betapa teknologi ini dapat berdampak langsung terhadap kehidupan mereka.
Secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi ini berhasil membuka wawasan baru bagi masyarakat Desa Tarahan tentang pentingnya energi alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi antara masyarakat dan lembaga pendidikan tinggi seperti Itera, diharapkan lebih banyak inovasi semacam ini lahir, yang tidak hanya bermanfaat di tingkat lokal, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan pada tantangan energi nasional dan global.