JAKARTA - Kandungan gizi apel menjadi salah satu alasan mengapa buah ini begitu diminati, selain karena rasanya yang segar.
Sama populernya dengan jeruk, mangga, pisang, dan anggur, apel sering dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari guna membantu menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Bahkan, banyak pelaku diet memilih apel sebagai bagian dari pola makan mereka karena kandungan nutrisinya yang menyehatkan.
Buah apel, yang dalam istilah ilmiahnya disebut Malus domestica, merupakan hasil budidaya dari spesies apel liar bernama Malus sieversii yang berasal dari kawasan Asia Tengah, khususnya wilayah yang kini dikenal sebagai Kazakhstan.
Tanaman ini telah dibudidayakan selama ribuan tahun, terutama di wilayah Asia dan Eropa, sebelum akhirnya tersebar luas ke berbagai belahan dunia.
Pohon apel kini menjadi salah satu tanaman buah yang dibudidayakan secara global. Selain terkenal akan manfaatnya, buah ini juga memiliki berbagai kandungan nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh.
Lalu, apa saja zat gizi yang terdapat di dalam apel? Dan bagaimana buah ini bisa mendukung kesehatan? Mari kita telaah lebih lanjut mengenai kandungan gizi apel serta manfaatnya bagi tubuh.
Kandungan Gizi Apel
Bagi kamu yang rutin makan apel, tentu penasaran dengan apa saja nutrisi yang terdapat dalam buah ini. Nah, berikut adalah sejumlah komponen penting yang bisa ditemukan dalam satu buah apel, di antaranya:
-Air: 156 gram
-Karbohidrat: 25,1 gram
-Energi: 94,6 kalori
-Kalsium: 10,9 mg
-Gula: 18,9 gram
-Fosfor: 20 mg
-Magnesium: 9,1 mg
-Vitamin C: 8,37 mg
-Kalium: 195 mg
-Beta Karoten: 49,1 mcg
-Asam Folat (Vitamin B9): 5,46 mcg
Selain itu, apel dikenal sebagai buah yang tidak mengandung lemak sehingga bebas dari kolesterol. Kandungan antioksidan di dalamnya juga tergolong tinggi, disertai sejumlah senyawa bermanfaat lainnya seperti flavonoid, air, mineral, dan serat.
Tak hanya itu, buah apel juga menyediakan berbagai nutrisi tambahan yang baik untuk tubuh, seperti vitamin B1, B2, B3, B6, protein, tembaga, asam ursolat, zinc, dan sebagainya.
Dengan kandungan gizi apel yang begitu lengkap, tidak heran jika buah ini sangat dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin sebagai bagian dari pola hidup sehat.
Karakteristik Buah Apel
Saat ini, telah dikenal sekitar 7.500 varietas apel yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Setiap jenis apel memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bentuk maupun sifatnya. Namun, secara umum, apel memiliki morfologi yang serupa berikut ini:
Pohon Apel
Tanaman apel dikategorikan sebagai pohon berukuran sedang. Di habitat alaminya, pohon ini bisa mencapai tinggi hingga 10 meter. Namun, ketika ditanam dan dirawat oleh manusia, biasanya hanya tumbuh sekitar 5 meter.
Hal ini disebabkan oleh kebiasaan pemangkasan yang dilakukan secara teratur agar pohon lebih cepat menghasilkan buah.
Bentuk serta tinggi pohon apel hasil budidaya dipengaruhi oleh teknik memangkas dan metode penanaman yang digunakan. Jika pohon tersebut berasal dari biji, umumnya ukurannya akan lebih besar dibandingkan yang diperbanyak dengan metode lain.
Munculnya beragam varietas apel tidak lepas dari kontribusi para ilmuwan tumbuhan dan petani yang terus melakukan pengembangan agar bisa memperoleh hasil tanaman dan buah apel yang unggul.
Daun Apel
Daun pada tanaman apel memiliki bentuk sederhana dengan model oval. Ukurannya tidak terlalu besar, panjangnya berkisar 25 sentimeter dan lebarnya sekitar 6 sentimeter.
Bunga Apel
Tanaman apel menghasilkan bunga berukuran kecil yang biasanya mulai mekar saat musim semi, bertepatan dengan munculnya daun baru.
Warna dasar bunganya adalah putih dengan semburat merah muda yang akan memudar seiring bertambahnya usia bunga. Bunga apel terdiri dari lima kelopak kecil dengan diameter sekitar 3,5 sentimeter.
Buah Apel
Apel mulai memasuki masa panen ketika akhir musim panas atau saat musim gugur. Ukuran buah apel umumnya berkisar antara 5 hingga 9 sentimeter.
Meskipun begitu, ada beberapa jenis apel yang menghasilkan buah berukuran lebih besar dari ukuran standar tersebut.
Di negara seperti Jepang, masyarakat lebih menyukai apel yang berukuran besar, sementara apel kecil biasanya hanya dijadikan bahan baku untuk minuman seperti jus. Jika dipasarkan, apel kecil ini umumnya tidak memiliki harga jual yang tinggi.
Warna kulit apel yang sudah masak sangat bervariasi. Beberapa jenis berwarna merah terang, kuning, hijau, bahkan merah muda.
Ada juga kultivar yang menunjukkan kombinasi warna, seperti merah muda yang memudar menjadi merah, atau kuning yang berpadu dengan rona merah muda.
Kulit buah apel secara alami dilapisi oleh lapisan lilin tipis dan bening yang melindunginya.
Daging buah apel biasanya berwarna putih pucat hingga kuning keemasan, tergantung jenisnya. Namun, ada juga varietas tertentu yang memiliki daging buah berwarna merah muda atau kuning cerah.
Asal Tumbuhan Apel
Asal-usul tanaman apel berasal dari spesies Malus sieversii, yang merupakan jenis apel liar yang banyak tumbuh secara alami di kawasan pegunungan Asia Tengah.
Wilayah persebarannya meliputi negara-negara seperti Kyrgyztan, Kazakhstan, Xinjiang, Tajikistan, hingga China.
Proses pembudidayaan apel diyakini telah berlangsung sejak lama di wilayah pegunungan Tian Shan. Seiring waktu, penyebaran tanaman ini meluas hingga ke berbagai penjuru dunia.
Para petani dan ahli pertanian kemudian mulai mengembangkan beragam jenis kultivar baru dari tanaman ini untuk mendapatkan hasil buah apel yang lebih unggul dalam hal kualitas.
Persebaran Buah Apel
Tanaman apel hutan dari spesies Malus sieversii dianggap sebagai leluhur dari seluruh varietas apel yang dikenal saat ini.
Diperkirakan, proses penanaman pohon apel telah berlangsung sejak sekitar 10.000 tahun yang lalu di kawasan pegunungan Tian Shan.
Dari wilayah asalnya tersebut, apel kemudian menyebar ke Eropa melalui jalur perdagangan kuno, yaitu Jalur Sutera. Penyebaran ini berasal dari sisi barat Tian Shan, karena bagian timurnya terisolasi secara geografis.
Di Tiongkok, apel dengan tekstur lembut seperti Malus prunifolia dan Malus asiatica telah dibudidayakan selama lebih dari dua ribu tahun. Buah ini umumnya digunakan sebagai bahan makanan penutup.
Kedua jenis tersebut kemudian dikirim ke Kazakhstan dan dikembangkan secara silang dengan Malus sieversii dan Malus baccata untuk menghasilkan varietas baru.
Apel liar dari spesies Malus sieversii umumnya menghasilkan buah berukuran kecil jika dibandingkan dengan jenis apel yang biasa dijumpai sekarang.
Karena preferensi masyarakat lebih condong pada buah dengan ukuran besar, para petani mulai melakukan penyilangan dan pengembangan untuk menciptakan kultivar baru dari spesies ini agar menghasilkan apel yang lebih besar dan menarik secara komersial.
Di wilayah Italia timur laut, tepatnya dekat Sammadenchia-Cueis, pernah ditemukan biji apel yang diperkirakan berasal dari sekitar tahun 4000 SM.
Namun, belum dapat dipastikan apakah jenis apel tersebut masih termasuk dalam garis keturunan Malus sieversii.
Baik di Asia maupun Eropa, apel telah dijadikan sumber makanan selama musim dingin. Biasanya buah ini dipetik pada akhir musim gugur dan disimpan hingga musim dingin tiba. Karena itulah, apel menjadi komoditas penting sejak zaman dahulu.
Di Benua Amerika, khususnya Amerika Utara, buah apel diperkenalkan oleh bangsa Eropa pada abad ke-17. Perkebunan apel pertama di wilayah ini didirikan oleh seorang pendeta bernama William Blaxton di Boston pada tahun 1625.
Amerika Serikat sendiri juga memiliki jenis apel asli yang dikenal dengan nama crab apple. Buah ini dapat dikonsumsi langsung ataupun diolah menjadi aneka makanan.
Sementara itu, biji apel yang berasal dari Eropa menjadi cikal bakal perkebunan apel kolonial yang berkembang di wilayah tersebut.
Khasiat Buah Apel bagi Tubuh
Mengonsumsi apel secara teratur dapat memberikan manfaat besar bagi tubuh, baik dari sisi kulit maupun bagian daging buahnya. Dengan rutin mengonsumsi buah ini, tubuh bisa terasa lebih segar dan terjaga kesehatannya.
Buah ini dikenal kaya akan berbagai zat gizi penting seperti antioksidan, serat pangan, dan senyawa flavonoid.
Semua kandungan tersebut berperan penting dalam menurunkan kemungkinan terserang stroke, kanker, hingga menjaga fungsi jantung tetap optimal.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, dianjurkan mengonsumsi apel setidaknya satu buah per hari. Lalu, apa saja manfaat dari buah ini bagi tubuh kita? Berikut penjelasannya:
1. Membantu Mencegah Alzheimer
Salah satu manfaat utama dari apel adalah kemampuannya mendukung fungsi otak dan menurunkan risiko Alzheimer yang bisa mengganggu kemampuan berpikir dan mengingat di usia lanjut.
Hal ini karena di dalam buah apel terdapat kandungan quercetin, yaitu antioksidan kuat yang bekerja melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas.
Selain itu, mengonsumsi jus apel juga diyakini dapat membantu mengurangi stres oksidatif yang kerap menjadi pemicu penyakit Alzheimer.
2. Membantu Mengatasi Sembelit
Buah apel mengandung serat dalam jumlah tinggi, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan sistem pencernaan, terutama untuk mencegah sembelit atau konstipasi.
Menariknya, bagian yang paling banyak mengandung serat bukanlah daging buahnya, melainkan kulitnya.
Maka dari itu, sebaiknya apel dikonsumsi bersama kulitnya setelah dicuci bersih dengan air mengalir dan sabun khusus buah dan sayur agar sisa pestisida yang menempel dapat terangkat sempurna.
3. Membantu Menekan Risiko Kanker
Buah apel memiliki manfaat luar biasa dalam membantu mengurangi kemungkinan berkembangnya penyakit kanker, yang dikenal sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi.
Buah ini memiliki kandungan senyawa aktif yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, khususnya yang menyerang organ seperti paru-paru, payudara, lambung, dan usus besar.
Bahkan, konsumsi apel secara rutin juga dianggap efektif dalam melindungi tubuh dari potensi kanker di saluran pencernaan, seperti lambung dan usus.
4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kandungan vitamin C yang tinggi di dalam buah apel berperan besar dalam menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal.
Seperti yang diketahui, vitamin ini berfungsi penting untuk mencegah tubuh mudah terserang penyakit, mempercepat pemulihan luka, mengurangi risiko reaksi alergi, dan menjaga kulit tetap sehat.
Tak hanya bermanfaat bagi orang dewasa, apel juga dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil maupun anak-anak. Buah ini juga dapat diolah menjadi berbagai pilihan makanan yang lezat dan bergizi, seperti smoothie, keripik apel, hingga jus segar.
5. Membantu Menstabilkan Kadar Gula Darah
Manfaat berikutnya dari apel adalah kemampuannya dalam membantu menjaga kestabilan kadar gula darah.
Ini sangat penting untuk mengurangi risiko terkena diabetes, yang biasanya terjadi akibat lonjakan glukosa dalam tubuh.
Dengan mengonsumsi apel secara konsisten setiap hari, proses pencernaan makanan menjadi lebih lambat, sehingga penyerapan glukosa ke dalam aliran darah bisa terkendali dan tidak berlangsung secara berlebihan.
6. Meredakan Gejala Diare
Daging buah apel mengandung senyawa pektin, sejenis serat larut air yang membentuk gel dan memiliki sifat mirip dengan obat diare alami.
Pektin ini bekerja dengan melapisi serta melindungi dinding lambung dan usus dari bakteri maupun luka yang bisa memperparah kondisi diare.
Karena itu, ketika mengalami gangguan pencernaan seperti diare, mengonsumsi apel secara rutin bisa menjadi solusi yang sangat dianjurkan.
7. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi apel secara teratur memberikan manfaat besar bagi jantung. Buah ini mengandung zat yang dapat membantu mencegah pembentukan plak serta peradangan pada pembuluh darah arteri.
Efeknya, sirkulasi darah tetap terjaga, dan fungsi jantung dapat bekerja lebih optimal. Selain itu, apel juga membantu mengurangi kadar kolesterol yang bisa menumpuk di dinding pembuluh darah.
8. Menunjang Fungsi Paru-Paru
Mengonsumsi apel secara konsisten juga berpengaruh positif terhadap kesehatan paru-paru.
Kandungan vitamin di dalamnya, khususnya vitamin C, mendukung peningkatan fungsi paru-paru dan menjaga organ pernapasan agar tetap optimal dalam menjalankan tugasnya.
9. Melindungi Tubuh dari Dampak Radikal Bebas
Buah apel mengandung kadar antioksidan yang tinggi. Senyawa ini mampu membantu tubuh menghadapi efek buruk radikal bebas yang muncul akibat paparan polusi udara dan sinar matahari.
Jika tidak ditangkal, radikal bebas berpotensi merusak sel tubuh dan menjadi pemicu berbagai penyakit serius.
Selain itu, antioksidan dalam apel juga memberikan perlindungan terhadap kulit dengan menetralisir efek reaktif dari zat berbahaya tersebut.
10. Membantu Memelihara Tulang Tetap Kuat
Apel diketahui memiliki manfaat dalam menjaga kekuatan tulang karena kandungan flavonoid bernama phloridzin di dalamnya.
Zat ini memiliki peran penting dalam melindungi tulang, terutama bagi perempuan yang telah memasuki masa menopause.
Konsumsi rutin buah ini dapat membantu meningkatkan massa tulang dan mencegah risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis.
11. Meredakan Gejala Asma atau Gangguan Pernapasan
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi apel secara teratur dapat membantu meredakan gangguan pernapasan seperti asma.
Ini dikarenakan adanya kandungan senyawa antioksidan dan zat anti-peradangan dalam apel yang berfungsi menyeimbangkan sistem imun dalam tubuh, sehingga gejala sesak napas dapat dikendalikan lebih baik.
12. Menurunkan Kemungkinan Terkena Diabetes
Buah apel juga berkontribusi dalam mencegah timbulnya diabetes tipe 2. Beberapa studi menyebutkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi apel memiliki risiko lebih rendah sekitar 28% untuk mengidap penyakit ini dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsinya.
Manfaat ini berasal dari kandungan polifenol di dalam apel, yang melindungi sel beta di pankreas agar tetap berfungsi optimal dalam mengatur kadar insulin.
13. Mengurangi Risiko Terkena Stroke
Konsumsi apel secara teratur juga bermanfaat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dan mengontrol kadar kolesterol, dua faktor utama pemicu stroke.
Berdasarkan hasil penelitian, mereka yang mengonsumsi buah apel kaya serat setiap hari memiliki potensi penurunan risiko terserang stroke hingga mencapai 32%.
Sebagai penutup, dengan rutin mengonsumsi buah ini, tubuhmu bisa mendapatkan berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan gizi apel yang begitu lengkap dan menyehatkan.