Petrokimia Gresik Mantapkan Konsep Green Port untuk Perkuat Logistik Pupuk Subsidi

Senin, 03 Maret 2025 | 13:26:54 WIB
Petrokimia Gresik Mantapkan Konsep Green Port untuk Perkuat Logistik Pupuk Subsidi

Jakarta - Petrokimia Gresik, salah satu perusahaan yang berada di bawah naungan holding Pupuk Indonesia, terus melakukan inovasi dengan memperkuat konsep Green Port pada Terminal Untuk Pelabuhan Sendiri (TUKS). Langkah ini diambil sebagai upaya mendukung logistik pupuk yang lebih efisien guna mencapai swasembada pangan di Indonesia. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, membagikan wawasan ini saat menjadi narasumber di acara “Green Port Award System 2024” yang berlangsung di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.

Dalam paparannya, Dwi Satriyo menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan amanah kepada Petrokimia Gresik untuk menyalurkan pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di Indonesia. "Optimalnya penerapan Green Port akan berdampak pada kelancaran distribusi pupuk bersubsidi, mengingat tanggung jawab penyaluran pupuk bersubsidi yang diamanahkan kepada Petrokimia Gresik tidak hanya di Pulau Jawa yang dapat ditempuh melalui jalur darat, tapi juga antarpulau yang membutuhkan transportasi laut," ujar Dwi Satriyo, Senin, 3 Maret 2025.

Dwi Satriyo menambahkan bahwa aktivitas di Pelabuhan Petrokimia Gresik tidak hanya mengadaptasi pengiriman antarpulau tetapi juga antarnegara. Hal ini karena sebagian besar bahan baku yang diperlukan masih diimpor dari negara lain. "Karena itu, Green Port sudah menjadi kebutuhan bagi Petrokimia Gresik sebagai salah satu instrumen untuk mendukung swasembada pangan nasional," tandasnya dengan penuh keyakinan.

Konsep Green Port yang diterapkan oleh Petrokimia Gresik tidak hanya membuat proses kepelabuhanan lebih efektif dan efisien tetapi juga lebih ramah lingkungan. Penerapan ini berpotensi mengoptimalkan Cost Reduction Program yang telah berjalan selama ini. Petrokimia Gresik melaporkan bahwa penerapan Green Port mampu memberikan efisiensi dalam proses bongkar muat sebesar Rp 37 miliar per tahun, selain itu juga terdapat penghematan biaya konsumsi energi di pelabuhan sebesar Rp 1,6 miliar.

Kesuksesan implementasi Green Port ini telah berbuah manis, di mana Pelabuhan Petrokimia Gresik berhasil meraih sejumlah penghargaan dari berbagai stakeholder. Pada tahun 2022, Pelabuhan Petrokimia Gresik dinobatkan sebagai Pelabuhan Terbaik Se-Indonesia. Tahun berikutnya pada 2023, menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang dianugerahi Green Port Award System (GPAS) dari APEC Port Service Network (APSN). Pencapaian ini juga mendukung perolehan Proper Emas, sebuah penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup, selama empat tahun berturut-turut.

“Pencapaian ini menjadi bukti jika transformasi menuju pelabuhan ramah lingkungan dapat berjalan seiring dengan peningkatan efisiensi dan produktivitas,” tambah Dwi Satriyo.

Petrokimia Gresik menjalankan konsep Green Port dengan mengembangkan ekosistem digital yang komprehensif, seperti sistem Petroport untuk pengawasan dan pelaporan secara digital. Fitur lainnya yang diimplementasikan termasuk Petrostar untuk aplikasi kepegawaian, POIN atau Port Income, E-Posh untuk manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), AI CCTV, dan Promize untuk monitoring project pihak ketiga.

Dalam upaya dekarbonisasi, pelabuhan ini juga menggunakan kendaraan listrik untuk operasional, pemasangan solarcell, dan mengganti bahan bakar batubara dengan natural gas. Lingkungan sekitar juga diperhatikan melalui pengelolaan sampah yang bertransformasi menjadi paving block dan kompos, serta konservasi mangrove.

Penerapan Green Port di Pelabuhan Petrokimia Gresik juga mencakup upaya menjaga kebersihan darat dan perairan sekitar dengan menurunkan tingkat pencemaran dari limbah cair dan domestik. Usaha ini termasuk dalam menjaga kualitas udara dengan mengurangi kebisingan, emisi gas karbon, dan emisi gas rumah kaca.

“Dengan demikian Penerapan Green Port juga mampu melindungi lingkungan sekitar perusahaan agar tidak tercemar oleh proses kepelabuhanan, sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya alam,” pungkas Dwi Satriyo, menutup penjelasannya dengan optimisme terhadap keberlanjutan lingkungan.

Terkini

Pemain Badminton Indonesia Bersiap Tampil di Hong Kong Open

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:20 WIB

Real Madrid Siap Perkuat Pertahanan Jelang Musim Baru

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:19 WIB

Barcelona Konfirmasi Rashford Akan Bertahan Sepanjang Musim

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:18 WIB

4 Shio Besok Diprediksi Nikmati Hari dengan Energi Positif

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:15 WIB