JAKARTA - Pemkab Tulungagung mengusulkan penyesuaian distribusi elpiji 3 Kg untuk mengantisipasi kelangkaan saat permintaan tinggi.
Pola distribusi akan disesuaikan dengan musim dan kegiatan masyarakat. Penyesuaian ini diharapkan menjaga ketersediaan gas dan kenyamanan warga.
Usulan Penyesuaian Distribusi Elpiji
Pemerintah Kabupaten Tulungagung mengajukan usulan ke Kementerian ESDM agar pola distribusi elpiji 3 Kg disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kabag Ekonomi Setda Pemkab Tulungagung, Arif Efendi, menjelaskan penyesuaian didasarkan pada evaluasi data kebutuhan musiman selama satu tahun terakhir.
“Ada masa-masa tertentu di mana konsumsi meningkat, seperti musim kemarau atau menjelang hari besar keagamaan,” ujarnya.
Tren Kebutuhan Musiman
Kebutuhan elpiji 3 Kg tidak selalu stabil sepanjang tahun. Pada Januari hingga April, permintaan relatif rendah karena aktivitas usaha mikro belum ramai dan sektor pertanian masih dalam musim hujan.
Saat memasuki musim kemarau, permintaan biasanya melonjak tajam. Faktor utama adalah meningkatnya kegiatan usaha kecil, hajatan warga, dan perayaan hari besar keagamaan.
“Bulan Mei sampai Juni biasanya banyak hajatan, ditambah momentum Idul Adha. Lalu Agustus–September bertepatan musim kemarau dan berbagai kegiatan masyarakat seperti karnaval,” jelas Arif.
Alokasi Distribusi Berdasarkan Permintaan
Berdasarkan data, sisa kuota distribusi elpiji hingga akhir tahun 2025 sebanyak 14.865 tabung.
Pemkab mengusulkan alokasi lebih besar pada bulan-bulan dengan permintaan tinggi: Agustus 30 persen, September 20 persen, Oktober 18 persen, November 17 persen, dan Desember 15 persen.
Langkah ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan gas melon di pasaran dan mencegah kelangkaan yang sering menimbulkan kepanikan masyarakat.
Manfaat Penyesuaian Distribusi
Prinsip utama penyesuaian distribusi adalah tepat waktu dan sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan strategi ini, warga tidak akan kesulitan memperoleh LPG 3 Kg, terutama di masa permintaan tinggi.
“Dengan begitu, distribusi lebih efisien dan masyarakat tetap nyaman menggunakan elpiji sesuai kebutuhan sehari-hari,” pungkas Arif.