IHSG Menguat Didukung Saham Unggulan dan Optimisme Pasar Domestik

Jumat, 03 Oktober 2025 | 09:50:56 WIB
IHSG Menguat Didukung Saham Unggulan dan Optimisme Pasar Domestik

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak dinamis pada perdagangan akhir pekan.

Setelah ditutup menguat 0,34% di level 8.071, IHSG masih memiliki peluang melanjutkan tren positif. Namun, konsolidasi jangka pendek tetap menjadi perhatian pelaku pasar.

Menurut analis, skenario terbaik membuka ruang bagi IHSG untuk menguji level 8.200–8.246 sebagai bagian dari wave [iii]. Di sisi lain, skenario alternatif menunjukkan IHSG rawan koreksi untuk menguji support pada kisaran 7.894–7.959. Arah pergerakan ini akan sangat dipengaruhi oleh volume beli serta sentimen global dan domestik.

Pada perdagangan hari ini, level support diperkirakan berada di area 8.005 dan 7.840. Sementara itu, level resistansi IHSG diproyeksikan berada di kisaran 8.155–8.192. Hal ini memberi sinyal bahwa ruang gerak indeks masih cukup lebar dengan kecenderungan konsolidasi sehat.

Rekomendasi Saham Pilihan Analis

Di tengah fluktuasi indeks, sejumlah saham unggulan tetap menjadi rekomendasi untuk perdagangan. Analis menyoroti emiten perbankan, telekomunikasi, hingga tambang yang berpotensi menopang IHSG. Saham-saham seperti BBRI, ISAT, PANI, dan UNTR dinilai menarik untuk diperhatikan investor.

Sektor perbankan diprediksi mendapat dukungan dari stabilitas fundamental ekonomi. Bank besar seperti BBRI masih menjadi pilihan utama karena likuiditas dan pertumbuhan kredit yang kuat. Di sektor telekomunikasi, ISAT diproyeksikan menguat seiring meningkatnya konsumsi data dan digitalisasi masyarakat.

Selain itu, PANI dan UNTR dianggap memiliki prospek cerah dengan dukungan kinerja operasional. Momentum ini dapat menjadi katalis positif yang menjaga minat investor pada saham-saham dengan fundamental solid.

Proyeksi Optimistis Dari JP Morgan Sekuritas

Selain rekomendasi jangka pendek, pandangan strategis juga diberikan oleh JP Morgan Sekuritas. Lembaga tersebut merevisi target IHSG naik ke level 8.600 dalam 12 bulan mendatang. Optimisme ini didorong oleh potensi kembalinya aliran modal asing ke pasar emerging market.

IHSG diketahui telah naik 27% dalam enam bulan terakhir, bahkan mencatat rekor tertinggi sepanjang masa di posisi penutupan 8.125. Meski investor asing masih mencatat net sell sekitar US$3 miliar, valuasi pasar Indonesia dinilai cukup menarik dengan price to earnings ratio (PER) sebesar 12 kali.

JP Morgan menegaskan bahwa jika momentum positif berlanjut, IHSG bisa menembus skenario bull case di level 9.000. Namun, pada skenario bear case, IHSG diperkirakan dapat turun hingga 6.600 dalam setahun ke depan. Oleh karena itu, investor disarankan tetap cermat dalam memilih sektor dan saham unggulan.

Sektor Potensial Dan Strategi Investasi

Dalam risetnya, JP Morgan juga menyoroti sektor yang berpotensi mendukung pergerakan IHSG. Sektor industrial mendapat peningkatan outlook dari netral menjadi overweight, seiring dengan prospek positif emiten besar seperti Astra International (ASII).

Sebaliknya, sektor energi diturunkan peringkatnya karena tren melemahnya permintaan batu bara. Sektor konsumer tetap menjadi favorit berkat dukungan belanja pemerintah dan stimulus ekonomi.

Saham-saham seperti BBCA, AMRT, ICBP, MAPI, dan ISAT dinilai menarik untuk jangka menengah. Selain itu, GOTO juga menjadi sorotan karena harganya sudah mendekati level psikologis Rp50 per saham.

Emiten yang sensitif terhadap penurunan suku bunga, seperti ASII, CTRA, PWON, dan ANTM juga direkomendasikan. ANTM dinilai sebagai proxy emas yang dapat menjadi lindung nilai di tengah ketidakpastian global.

Strategi diversifikasi portofolio dinilai tepat untuk memanfaatkan peluang di berbagai sektor. Dengan prospek positif dari analis dan dukungan sentimen global, investor diharapkan tetap optimistis menghadapi dinamika pasar.

Pergerakan IHSG yang sehat serta potensi kembalinya modal asing memberi ruang bagi pertumbuhan berkelanjutan. Momentum ini dapat menjadi kesempatan bagi investor untuk mengatur strategi dan memanfaatkan saham unggulan sebagai pilihan investasi jangka panjang.

Terkini