Harga Emas Dunia Menguat Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Rabu, 01 Oktober 2025 | 11:26:42 WIB
Harga Emas Dunia Menguat Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

JAKARTA - Pasar emas kembali bergerak naik mendekati titik tertinggi sepanjang sejarah.

Pergerakan ini dipicu oleh meningkatnya minat investor terhadap aset aman di tengah ketidakpastian politik dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter. Kondisi global yang penuh risiko membuat emas semakin dipandang sebagai pilihan investasi yang stabil.

Harga emas spot naik 0,2% ke posisi US$3.861,22 per ons troi pada sesi perdagangan awal. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga meningkat 0,4% ke US$3.888,80. Dengan lonjakan ini, emas memperpanjang tren positif yang sudah berjalan sejak bulan lalu.

Sepanjang September, logam mulia ini mencatatkan kenaikan sekitar 12%, yang menjadi laju bulanan tercepat sejak lebih dari satu dekade. Kenaikan tersebut menegaskan peran emas sebagai aset pelindung nilai ketika pasar menghadapi tekanan besar.

Krisis Politik dan Prospek Suku Bunga

Ketidakpastian politik di Amerika Serikat memberikan tekanan tambahan pada pasar global. Gagalnya Senat meloloskan perpanjangan pendanaan pemerintah membuat negeri itu berada di ambang penutupan operasional. Kondisi ini mendorong investor mencari aset aman, salah satunya emas.

Presiden Donald Trump bahkan mengisyaratkan kemungkinan penambahan pemangkasan tenaga kerja federal. Hal ini menambah kekhawatiran pelaku pasar atas dampak ekonomi yang lebih luas.

Shutdown berpotensi menunda publikasi data ketenagakerjaan non-pertanian, yang biasanya menjadi indikator penting bagi arah kebijakan suku bunga The Fed. Data pasar tenaga kerja terbaru menunjukkan pelemahan.

Laporan JOLTS menampilkan pertumbuhan pembukaan lapangan kerja yang minim, sementara angka perekrutan juga menurun. Hal ini memperkuat prediksi adanya kelonggaran kebijakan moneter.

Menurut CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Oktober mencapai 97%, dengan kemungkinan lanjutan 76% pada Desember.

Permintaan Global Terus Meningkat

Sebagai aset lindung nilai, emas mendapat keuntungan dari prospek suku bunga rendah yang menjadikan aset non-imbreng ini semakin menarik. Harga emas berulang kali menyentuh rekor baru sepanjang tahun ini. Posisi tertinggi terakhir tercatat di US$3.871,45 per ons troi.

Data SPDR Gold Trust, yang merupakan ETF emas terbesar di dunia, menunjukkan kenaikan kepemilikan sebesar 0,11% menjadi 1.012,88 ton. Peningkatan ini mencerminkan minat investor yang terus tumbuh, meski pasar global tengah diliputi ketidakpastian.

Selain emas, logam mulia lain juga menunjukkan pergerakan stabil. Perak spot berada di US$46,64 per ons troi, platinum tercatat di US$1.573,76 per ons, sementara paladium sedikit melemah 0,4% menjadi US$1.252,25 per ons. Namun, fokus utama tetap tertuju pada emas yang kini semakin mendekati titik rekor.

Prospek Emas di Tengah Ketidakpastian

Kenaikan harga emas saat ini tidak hanya mencerminkan situasi politik AS, tetapi juga mencerminkan ketidakpastian ekonomi global. Dengan prospek suku bunga yang lebih rendah, emas diprediksi akan tetap menjadi pilihan utama bagi investor. Momentum ini berpotensi mendorong harga menembus level psikologis baru.

Para analis menilai bahwa minat terhadap emas tidak akan surut dalam waktu dekat. Situasi global yang rapuh, mulai dari isu geopolitik hingga perlambatan ekonomi, terus memberikan ruang bagi logam mulia untuk bertahan. Investor individu maupun institusi memanfaatkan kondisi ini untuk memperkuat portofolio mereka.

Dengan tren positif yang berlanjut, emas diharapkan tetap menjadi instrumen lindung nilai yang solid. Kestabilan nilai emas memberikan keyakinan bagi pelaku pasar dalam menghadapi gejolak. Ke depan, selama ketidakpastian global berlangsung, peluang emas untuk mempertahankan momentum menguat masih terbuka lebar.

Terkini