JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, mengungkapkan bahwa sebanyak 146,48 juta orang diproyeksikan akan melakukan perjalanan mudik saat Lebaran 2025. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan setelah rapat koordinasi lintas sektoral mengenai persiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 di Auditorium Mutiara STIK, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Dudy menegaskan pentingnya data berdasarkan survei yang dilakukan bersama berbagai kementerian dan lembaga lainnya. "Untuk tahun ini kami perkirakan bahwa jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan di Lebaran adalah sebanyak 146,48 juta orang dengan mayoritas menggunakan mobil pribadi sebesar 23 persen," jelas Dudy.
Data tersebut mengindikasikan pergerakan besar yang kembali akan didominasi oleh tujuan ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dudy menambahkan, "Kemudian daerah asal dari para pemudik terbanyak dari Jawa Barat disusul Jawa Timur, Jawa Tengah. Sedangkan daerah tujuan Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan DIY."
Strategi menghadapi arus mudik menjadi salah satu kunci untuk mengantisipasi tantangan logistik dan keamanan di lapangan. Menhub Dudy mengungkapkan bahwa berbagai sarana transportasi telah dipersiapkan, mulai dari angkutan darat hingga laut, dan menjalin kerja sama erat dengan pemerintah daerah serta lembaga lainnya guna mengamankan mudik tahun ini.
"Khususnya terkait dengan antisipasi berkaitan dengan pasar-pasar tumpah atau kemudian lintasan kereta api yang perlu diwaspadai. Kami tentu memerlukan kerja sama dengan pihak pemda dan tentunya dengan kepolisian untuk mengamankan jam-jam tersebut," tambah Dudy.
Untuk mendukung kelancaran lalu lintas selama musim mudik, Menhub telah memetakan beberapa strategi. Di antaranya, dengan mempertimbangkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) serta pemberian diskon tarif tol yang diyakini mampu mengurai kemacetan.
Selain itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) memastikan adanya dukungan penuh dari 164.268 personel gabungan yang siap mengamankan jalannya mudik Lebaran ini. Kehadiran personel gabungan yang melibatkan TNI, Polri, dan elemen masyarakat lainnya menjadi komponen penting dalam mencapai kelancaran mudik.
Di tengah antisipasi yang besar ini, kolaborasi lintas instansi menjadi solusi yang diandalkan untuk meminimalkan potensi hambatan serta ancaman keselamatan bagi para pemudik. Apalagi, jumlah pemudik yang diprediksi meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya memerlukan strategi komprehensif baik dari sisi manajemen transportasi maupun pengamanan.
Lebih lanjut, Menhub menekankan pentingnya dukungan teknologi dan informasi terkini sebagai pemandu bagi para pemudik dalam merencanakan perjalanan mereka. Hal ini termasuk aplikasi panduan perjalanan yang tidak hanya memberikan informasi rute tercepat, namun juga memperingatkan adanya kemacetan atau potensi bahaya di jalur yang hendak dilalui.
Selain itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran keselamatan berkendara juga sedang digalakkan melalui kampanye-kampanye kreatif yang menggugah perhatian masyarakat. Dengan demikian, pemerintah berharap dapat menekan angka kecelakaan yang biasanya meningkat seiring padatnya arus lalu lintas selama musim mudik Lebaran.
Adanya kesiapan yang matang untuk menghadapi mudik 2025 ini memberikan secercah harapan bahwa perjalanan yang dilakukan hampir separuh penduduk Indonesia dapat dilalui dengan lebih nyaman, aman, dan lancar. Pemerintah tampaknya sangat bersungguh-sungguh dalam mewujudkan prediksi angka yang besar ini menjadi realisasi perjalanan tahunan yang tidak hanya lestari dari sisi tradisi, tetapi juga membawa kebahagiaan selamat selamanya hingga ke kampung halaman.
Di balik ramainya hiruk-pikuk perjalanan mudik ini, semangat dan komitmen semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan mudik yang selamat patut mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya. Kolaborasi dan sinergi lintas sektor menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini dan memastikan bahwa setiap langkah perjalanan membawa kita lebih dekat dengan keluarga dan orang-orang terkasih.