Serie A

AS Roma Hadapi Jadwal Berat di Pengujung Musim Serie A 2024/2025, Claudio Ranieri Optimistis Bawa Giallorossi Tembus Liga Champions

AS Roma Hadapi Jadwal Berat di Pengujung Musim Serie A 2024/2025, Claudio Ranieri Optimistis Bawa Giallorossi Tembus Liga Champions

JAKARTA - AS Roma memasuki fase krusial dalam lanjutan Serie A 2024/2025. Klub kebanggaan ibu kota Italia ini menghadapi tantangan berat pada sisa musim, dengan misi utama mengamankan posisi empat besar untuk meraih tiket ke Liga Champions musim depan. Setelah menjalani musim yang penuh lika-liku, kini harapan mulai tumbuh di bawah komando pelatih veteran Claudio Ranieri.

Musim ini sejatinya berjalan penuh gejolak bagi Giallorossi. Mereka mengawali kompetisi dengan performa yang jauh dari harapan, bahkan sampai harus mengambil langkah ekstrem dengan memecat dua pelatih sepanjang perjalanan musim. Keputusan berat itu akhirnya membawa perubahan signifikan setelah Claudio Ranieri ditunjuk untuk menukangi tim.

Ranieri, yang dikenal sebagai "Tinkerman" karena kemampuannya meracik strategi sesuai kebutuhan tim, datang sebagai penyelamat di tengah krisis. Pelatih berusia 73 tahun tersebut membawa napas segar bagi ruang ganti Roma, memulihkan kepercayaan diri para pemain, sekaligus menghidupkan kembali harapan untuk finis di zona Liga Champions.

Dalam pernyataannya, Ranieri mengungkapkan rasa optimis meskipun menyadari jadwal pertandingan yang menanti AS Roma sangat menantang. “Kami sadar perjalanan ini tidak mudah. Jadwal yang padat dan lawan-lawan berat menanti kami, tetapi tim ini punya semangat luar biasa. Target kami jelas: kami ingin mengamankan tempat di Liga Champions,” kata Ranieri.

Perjalanan Terjal AS Roma Sepanjang Musim

Musim 2024/2025 sejatinya dimulai dengan harapan besar bagi AS Roma. Namun, kenyataan di lapangan berkata lain. Klub ibu kota Italia itu sempat terpuruk di papan tengah klasemen akibat performa inkonsisten dan rentetan hasil buruk. Krisis performa tersebut membuat manajemen klub mengambil keputusan drastis dengan memecat pelatih pertama mereka pada awal musim.

Namun, pergantian pelatih itu belum membawa perubahan signifikan. Setelah pelatih pengganti pun gagal memberikan hasil memuaskan, manajemen kembali mengambil langkah tegas dengan menunjuk Claudio Ranieri sebagai nahkoda anyar.

Kedatangan Ranieri terbukti menjadi titik balik. Pelatih yang pernah membawa Leicester City menjuarai Premier League itu berhasil menata ulang skuad Roma. Dengan pendekatan yang pragmatis dan komunikasi yang kuat dengan para pemain, Ranieri mampu mengembalikan mental juara ke dalam tim.

Tantangan Berat di Sisa Musim

Meski performa AS Roma membaik, tantangan di sisa musim ini tetap berat. Giallorossi masih harus menghadapi beberapa tim besar yang tengah bersaing di papan atas klasemen Serie A. Laga-laga krusial kontra klub-klub seperti AC Milan, Juventus, Napoli, dan Atalanta akan sangat menentukan nasib mereka di klasemen akhir.

Selain itu, tekanan mental juga menjadi faktor penting yang harus diatasi. Persaingan memperebutkan tiket Liga Champions sangat ketat, dengan margin poin yang tipis antara penghuni posisi ketiga hingga keenam. Setiap laga kini ibarat final bagi Roma.

“Kami harus fokus pada setiap pertandingan. Tidak ada ruang untuk kesalahan. Lawan-lawan kami sangat kuat, tetapi kami juga sudah membuktikan bahwa kami bisa bersaing,” tegas Ranieri.

Para pemain kunci seperti Paulo Dybala, Lorenzo Pellegrini, dan Tammy Abraham diharapkan mampu menjadi pembeda dalam laga-laga penting tersebut. Peran mereka sangat vital dalam menjaga konsistensi performa tim hingga akhir musim.

Target Liga Champions: Harapan Realistis yang Mulai Terbuka

Saat ini, AS Roma masih berada dalam perburuan ketat untuk mengamankan posisi empat besar. Meski sempat tercecer di awal musim, kebangkitan yang dipimpin Ranieri telah membuat Roma kembali bersaing dengan rival-rival kuat lainnya.

Menurut catatan klasemen terbaru Serie A, Roma hanya terpaut beberapa poin dari posisi keempat. Ini memberikan asa besar bagi tim untuk lolos ke Liga Champions, sesuatu yang awalnya terasa jauh dari jangkauan.

“Saat saya datang, saya tahu tantangannya besar. Tapi saya juga tahu potensi tim ini. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk para tifosi dan membawa Roma kembali ke panggung Eropa,” ungkap Ranieri dengan penuh keyakinan.

Kualifikasi ke Liga Champions musim depan bukan hanya soal prestise, tetapi juga soal finansial yang sangat penting bagi stabilitas klub. Partisipasi di kompetisi elite Eropa tersebut akan meningkatkan pendapatan klub secara signifikan, baik dari sisi hak siar, sponsor, maupun penjualan tiket.

Harapan Suporter Kembali Menyala

Tidak hanya di dalam skuad, optimisme juga mulai terasa di kalangan suporter AS Roma. Para Romanisti, yang sempat frustrasi dengan hasil buruk tim, kini kembali memenuhi Stadion Olimpico dengan harapan tinggi.

“Ranieri membawa semangat baru untuk tim ini. Kami percaya dia bisa membawa Roma finis di posisi yang kami impikan,” ujar salah satu penggemar fanatik Roma.

Atmosfer positif dari para pendukung diharapkan mampu menjadi dorongan moral tambahan bagi para pemain dalam menghadapi jadwal berat yang menanti mereka.

Jalan Terjal Menuju Empat Besar

Menatap sisa musim Serie A 2024/2025, AS Roma jelas tidak bisa bersantai. Dengan jadwal padat dan lawan-lawan tangguh yang menanti, setiap pertandingan akan menjadi penentu masa depan mereka. Claudio Ranieri dan pasukannya harus tampil sempurna untuk mewujudkan impian kembali berlaga di Liga Champions Eropa musim depan.

Dengan semangat juang yang mulai membara, kekompakan tim, dan dukungan penuh dari para tifosi, harapan itu kini bukan sekadar angan. Jika Roma mampu menjaga konsistensi performa hingga akhir musim, bukan tidak mungkin mereka akan kembali bersaing di panggung elite Eropa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index