Penyeberangan

Penutupan Pelabuhan Padangbai Jelang Nyepi: Dishub Bali Pastikan Kelancaran Arus Transportasi

Penutupan Pelabuhan Padangbai Jelang Nyepi: Dishub Bali Pastikan Kelancaran Arus Transportasi

JAKARTA - Menjelang perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali telah mengumumkan penutupan operasional di Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Keputusan ini diambil untuk memastikan kelancaran perayaan Nyepi serta menghormati tradisi umat Hindu di Pulau Dewata.

Penutupan pelabuhan akan dimulai pada Jumat 28 Maret 2025 pukul 24.00 WITA hingga Minggu 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA. Selama periode ini, seluruh layanan penyeberangan, termasuk kapal feri yang menghubungkan Bali dengan Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Pelabuhan Lembar, akan dihentikan sementara.

Kepala Dinas Perhubungan Bali, I Ketut Arta Wijaya, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan langkah rutin yang diambil setiap tahun untuk menghormati prosesi Nyepi yang mengharuskan umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, yakni Amati Geni (tidak menyalakan api atau listrik), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang).

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk PT ASDP Indonesia Ferry, kepolisian, serta instansi lainnya, untuk memastikan bahwa proses penutupan dan pembukaan kembali pelabuhan berjalan lancar tanpa hambatan. Masyarakat dan wisatawan juga telah diberikan sosialisasi terkait jadwal ini agar tidak terjadi kepadatan penumpang di pelabuhan menjelang penutupan,” ujar Ketut Arta Wijaya dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

Antisipasi Lonjakan Penumpang

Sejak beberapa hari terakhir, lonjakan arus penyeberangan telah terlihat di Pelabuhan Padangbai. Para pemudik yang ingin meninggalkan Bali sebelum penutupan pelabuhan meningkat secara signifikan, terutama pengguna jasa transportasi bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang datang dari NTB.

Menurut pantauan di lapangan, pada Kamis (27/3), ratusan kendaraan, termasuk truk logistik dan kendaraan pribadi, terus berdatangan di pelabuhan. Pihak pengelola pelabuhan telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif untuk menghindari antrean panjang, termasuk pengaturan jadwal keberangkatan yang lebih terstruktur.

“Kami telah meningkatkan frekuensi keberangkatan kapal agar seluruh penumpang bisa terangkut sebelum penutupan pelabuhan diberlakukan. Kapasitas angkutan juga ditingkatkan untuk mengakomodasi lonjakan penumpang,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Padangbai, Made Suardana.

Koordinasi dengan Pihak Terkait

Selain pengaturan jadwal penyeberangan, Dishub Bali juga telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengatur lalu lintas di sekitar pelabuhan. Pengamanan akan diperketat guna menghindari kemacetan yang kerap terjadi menjelang penutupan operasional pelabuhan.

Kapolres Karangasem, AKBP I Dewa Gede Alit, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah personel untuk mengatur arus kendaraan dan memberikan informasi kepada masyarakat yang belum mengetahui kebijakan penutupan pelabuhan.

“Kami sudah menyiagakan tim pengamanan di sekitar pelabuhan dan jalur menuju Padangbai untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas. Selain itu, kami juga mengimbau agar masyarakat melakukan perjalanan lebih awal jika ingin meninggalkan Bali sebelum Nyepi,” ujar AKBP I Dewa Gede Alit.

Imbauan bagi Masyarakat dan Wisatawan

Sebagai destinasi wisata internasional, Bali selalu menarik ribuan wisatawan mancanegara maupun domestik, termasuk saat perayaan Nyepi. Untuk itu, pemerintah daerah telah memberikan imbauan kepada para wisatawan agar menghormati tradisi Nyepi dengan tidak melakukan aktivitas di luar ruangan selama hari raya berlangsung.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, Ida Bagus Putu Wijaya, juga mengingatkan bahwa perayaan Nyepi merupakan momen sakral bagi umat Hindu di Bali.

“Kami mengharapkan seluruh masyarakat dan wisatawan untuk mengikuti aturan yang berlaku, termasuk tidak bepergian selama Nyepi. Ini adalah waktu refleksi dan penyucian diri bagi umat Hindu, sehingga ketenangan harus tetap dijaga,” kata Ida Bagus Putu Wijaya.

Pemerintah Bali juga meminta hotel dan tempat penginapan untuk mengingatkan tamu agar menghormati peraturan ini dengan tidak keluar area hotel atau melakukan aktivitas yang mengganggu suasana Nyepi.

Pelayanan Transportasi Pascapenutupan

Setelah Nyepi selesai, operasional Pelabuhan Padangbai akan kembali dibuka pada Minggu (30/3) pukul 06.00 WITA. Dishub Bali memastikan bahwa layanan transportasi akan kembali normal secara bertahap, dengan prioritas bagi kendaraan yang sudah mengantre sejak sebelum Nyepi.

“Begitu pelabuhan dibuka kembali, kami akan mengoptimalkan jumlah kapal yang beroperasi untuk mengangkut kendaraan dan penumpang yang tertunda akibat penutupan,” ujar Made Suardana.

Pihak ASDP juga meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru melakukan perjalanan pasca-Nyepi guna menghindari kepadatan di pelabuhan. Para pengguna jasa angkutan laut juga diimbau untuk memesan tiket lebih awal guna memastikan ketersediaan tempat dalam kapal.

Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan oleh Dishub Bali, ASDP, dan aparat kepolisian, diharapkan perayaan Nyepi 2025 dapat berlangsung dengan khidmat tanpa gangguan. Masyarakat diharapkan mengikuti aturan yang telah ditetapkan demi menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama selama Hari Suci Nyepi berlangsung.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index