Proyek Tol

Pembangunan Tol Jogja Cilacap Sepanjang 121,75 Km, 41 Desa di Purworejo Terdampak

Pembangunan Tol Jogja Cilacap Sepanjang 121,75 Km, 41 Desa di Purworejo Terdampak

JAKARTA - Mega proyek Jalan Tol Jogja-Cilacap terus berlanjut dan diproyeksikan akan menjadi jalur strategis yang menghubungkan tiga provinsi, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Jalan tol ini akan memiliki panjang total 121,75 kilometer dan terkoneksi dengan beberapa proyek jalan tol lainnya, seperti Jalan Tol Gedebage-Tasik-Cilacap, Jalan Tol Pejagan-Cilacap, serta Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo.

Dampak dari pembangunan jalan tol ini cukup signifikan, terutama bagi wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Sebanyak 41 desa yang tersebar di enam kecamatan akan terdampak langsung oleh proyek ini. Kecamatan yang terkena dampak tersebut meliputi Kecamatan Purwodadi, Bayan, Banyuurip, Butuh, Kutoarjo, dan Gebang. Masyarakat di daerah-daerah tersebut akan mengalami perubahan signifikan dalam kehidupan mereka akibat penggusuran lahan dan relokasi.

Dampak Sosial dan Ekonomi bagi Warga

Pembangunan infrastruktur tol ini diharapkan dapat mempercepat konektivitas antarwilayah, meningkatkan perekonomian daerah, serta membuka peluang investasi di kawasan sekitar. Namun, bagi warga terdampak, proyek ini juga membawa tantangan tersendiri, seperti relokasi dan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan tempat tinggal mereka.

Menurut seorang warga dari Desa Kutoarjo, Sunarto (54), keberadaan tol ini membawa harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait harga ganti rugi lahan. “Kami berharap pemerintah memberikan kompensasi yang layak dan tidak merugikan warga. Banyak dari kami yang menggantungkan hidup pada lahan pertanian yang akan tergusur,” ujar Sunarto, Kamis 27 Maret 2025.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa proyek ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Kepala Dinas PUPR Purworejo, Budi Santoso, menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada warga terdampak agar proses pembangunan dapat berjalan lancar. “Kami berupaya memastikan bahwa masyarakat yang terdampak proyek ini mendapatkan solusi terbaik, baik dari segi kompensasi maupun relokasi,” jelasnya.

Tahapan Pembangunan dan Target Penyelesaian

Proses pembangunan Tol Jogja-Cilacap saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan. Menurut rencana, tahapan konstruksi fisik akan dimulai pada pertengahan tahun 2025, setelah seluruh proses pembebasan lahan rampung. Pemerintah menargetkan proyek ini dapat selesai dan beroperasi penuh pada tahun 2028.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, menyatakan bahwa proyek ini merupakan bagian dari penguatan jaringan transportasi nasional yang bertujuan memperlancar distribusi barang dan jasa. “Tol Jogja-Cilacap akan menjadi salah satu jalur utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan DIY. Ini merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi logistik serta mempercepat mobilitas masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa pembangunan tol ini akan dilakukan dengan prinsip keberlanjutan dan memperhatikan aspek lingkungan. “Kami akan memastikan proyek ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, sehingga keseimbangan ekosistem tetap terjaga,” kata Basuki.

Manfaat Strategis bagi Wilayah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Barat

Tol Jogja-Cilacap akan menjadi jalur utama yang menghubungkan berbagai kawasan ekonomi strategis di tiga provinsi. Dengan adanya jalur ini, diharapkan arus transportasi dari Cilacap menuju Yogyakarta dan sebaliknya akan menjadi lebih cepat dan efisien. Selain itu, akses menuju destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah dan DIY, seperti Borobudur dan Pantai Selatan Jawa, juga akan semakin mudah dijangkau.

Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Bambang Supriyanto, menilai bahwa pembangunan tol ini akan memberikan dampak positif bagi sektor perdagangan dan pariwisata. “Tol Jogja-Cilacap akan membuka akses ekonomi yang lebih luas, khususnya bagi industri kecil dan menengah. Selain itu, sektor pariwisata di Yogyakarta dan sekitarnya akan mendapatkan manfaat besar dari meningkatnya kunjungan wisatawan,” ungkapnya.

Namun, Dr. Bambang juga mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur harus disertai dengan perencanaan matang agar tidak menimbulkan ketimpangan ekonomi. “Pemerintah harus memastikan bahwa manfaat dari proyek ini dapat dirasakan oleh masyarakat lokal dan tidak hanya menguntungkan pihak investor,” tambahnya.

Pembangunan Jalan Tol Jogja-Cilacap sepanjang 121,75 kilometer akan menjadi proyek infrastruktur strategis yang menghubungkan DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Meski memberikan manfaat besar bagi konektivitas dan ekonomi regional, proyek ini juga berdampak pada 41 desa di Kabupaten Purworejo yang akan mengalami perubahan sosial dan ekonomi.

Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat terdampak serta memastikan proses pembebasan lahan berjalan adil dan transparan. Dengan adanya tol ini, diharapkan mobilitas masyarakat semakin lancar, pertumbuhan ekonomi meningkat, serta sektor pariwisata dan industri semakin berkembang di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index