HUKUM

Renungan Harian Katolik 2025,

Renungan Harian Katolik 2025,
Renungan Harian Katolik Jumat 2025,

JAKARTA - Dalam ajaran Kristen, terdapat dua hukum utama yang menjadi dasar bagi seluruh perintah lainnya, yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama manusia. Prinsip ini diungkapkan oleh Yesus Kristus ketika menjawab pertanyaan seorang ahli Taurat mengenai hukum yang terutama dalam Hukum Taurat.

Kisah ini tercatat dalam Injil Matius 22:36-40, di mana seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus, "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Makna Hukum Kasih dalam Konteks Hukum Taurat

Hukum Taurat yang diberikan kepada bangsa Israel terdiri dari 613 perintah, yang terbagi menjadi 248 perintah positif dan 365 larangan. Di tengah kompleksitas ini, pertanyaan mengenai hukum yang terutama menjadi relevan. Yesus merangkum seluruh hukum tersebut menjadi dua perintah utama yang saling berkaitan:?

Mengasihi Tuhan: Perintah ini menekankan bahwa kasih kepada Tuhan harus melibatkan seluruh aspek kehidupan seseorang—hati, jiwa, dan akal budi. Ini berarti bahwa hubungan dengan Tuhan harus menjadi prioritas utama dalam hidup, mencakup pikiran, perasaan, dan tindakan.?

Mengasihi Sesama Manusia: Perintah kedua menegaskan bahwa kasih kepada sesama harus setara dengan kasih kepada diri sendiri. Ini mencakup penghormatan, empati, dan kepedulian terhadap kebutuhan orang lain, serta tindakan nyata dalam membantu dan mendukung sesama.?

Yesus menegaskan bahwa seluruh hukum dan ajaran para nabi bergantung pada dua perintah ini, menunjukkan bahwa inti dari ajaran agama adalah kasih. Hal ini menekankan bahwa ritual dan peraturan keagamaan harus dilandasi oleh kasih kepada Tuhan dan sesama.

Respon Ahli Taurat dan Implikasinya

Dalam Injil Markus 12:28-34, dicatat bahwa setelah mendengar jawaban Yesus, ahli Taurat tersebut setuju dan berkata, "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama daripada semua korban bakaran dan korban sembelihan." ?

Pernyataan ini menunjukkan pemahaman bahwa kasih lebih penting daripada ritual keagamaan. Yesus kemudian mengatakan kepadanya, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah," menandakan bahwa pemahaman dan penerapan hukum kasih membawa seseorang lebih dekat kepada kehendak Tuhan.?

Penerapan Hukum Kasih dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi berarti menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan, berkomitmen untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya, dan mencari kehendak-Nya dalam setiap keputusan. Ini mencakup doa, ibadah, dan refleksi pribadi untuk memperkuat hubungan dengan Tuhan.?

Mengasihi sesama seperti diri sendiri mengharuskan seseorang untuk memperlakukan orang lain dengan hormat, empati, dan kebaikan. Ini berarti membantu mereka yang membutuhkan, memaafkan kesalahan orang lain, dan bekerja untuk keadilan sosial. Kasih kepada sesama mencerminkan kasih kepada Tuhan dan merupakan bukti nyata dari iman yang hidup.

Hukum kasih yang diajarkan oleh Yesus Kristus menegaskan bahwa inti dari ajaran agama adalah kasih kepada Tuhan dan sesama. Dengan menerapkan dua perintah utama ini dalam kehidupan sehari-hari, seseorang memenuhi seluruh hukum dan ajaran para nabi, serta hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Kasih menjadi dasar bagi tindakan dan keputusan, membawa dampak positif bagi diri sendiri dan komunitas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index