JAKARTA - Pemerintah Kota Palembang mengeluarkan imbauan tegas kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar beralih ke penggunaan kemasan ramah lingkungan. Langkah ini diambil untuk memerangi permasalahan sampah yang turut berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan dan terjadinya banjir di berbagai kawasan Palembang.

Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menyatakan bahwa penggunaan kemasan yang mudah terurai merupakan salah satu langkah strategis untuk menjaga kebersihan kota sekaligus mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. "Kita harus memastikan kemasan yang digunakan mudah terurai dan ramah lingkungan. Ini harus menjadi komitmen bersama mulai sekarang bagi pelaku UMKM," tegasnya dalam keterangannya di Palembang, Senin (10/3/2025).

Pernyataan ini sejalan dengan insiden banjir yang melanda sejumlah wilayah di Palembang akibat hujan deras yang terjadi pada Sabtu malam, 8 Maret 2025. Banjir tersebut disinyalir disebabkan oleh saluran air yang tersumbat sampah, terutama sampah plastik. "Karena saluran air yang tersumbat akibat sampah, sehingga saat hujan deras menyebabkan genangan air," ungkap Ratu Dewa.

Tanggung Jawab Bersama

Permasalahan sampah plastik yang menjadi isu global ini memang perlu mendapatkan perhatian khusus. Wali Kota Ratu Dewa menekankan pentingnya tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Ia mengajak para pelaku UMKM di Palembang untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan mengadopsi kemasan yang ramah lingkungan. "Kami ingin seluruh pelaku usaha benar-benar memilah dan memikirkan ulang penggunaan kemasan yang mempunyai efek buruk terhadap lingkungan," tambahnya.

Dampak Positif Bagi UMKM

Penggunaan kemasan ramah lingkungan tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga dapat mendatangkan manfaat bagi pelaku UMKM itu sendiri. Kemasan yang ramah lingkungan dapat meningkatkan citra positif dari produk mereka, terutama di mata konsumen yang semakin peduli terhadap isu lingkungan. Dengan demikian, langkah ini dapat menjadi nilai tambah dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif.

Wali Kota juga berencana bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada para pelaku UMKM mengenai pentingnya penggunaan kemasan ramah lingkungan serta dampak positif yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut. "Kami berkomiten untuk terus melakukan sosialisasi dan memberikan bekal pengetahuan serta pelatihan bagi pelaku UMKM. Ini adalah investasi jangka panjang bagi lingkungan kita dan generasi mendatang," jelas Ratu Dewa.
 

Komitmen Penuh Pemerintah

Pemerintah Kota Palembang berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Salah satu kebijakan tersebut adalah dengan mengurangi penggunaan barang-barang berbahan dasar plastik dan mendorong inovasi kemasan yang ramah lingkungan. Pemerintah juga tengah mengembangkan regulasi yang lebih ketat seputar pengelolaan sampah di kawasan bisnis, termasuk memberikan insentif bagi usaha yang melakukan inovasi kemasan berkelanjutan.

Peran Serta Masyarakat

Tidak hanya untuk pelaku usaha, Ratu Dewa juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program ini. Masyarakat diharapkan lebih aktif dalam memilah sampah serta mendukung produk UMKM yang telah menerapkan sistem kemasan ramah lingkungan. "Perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Kami berharap seluruh masyarakat Palembang dapat berpartisipasi aktif untuk mendukung keberlanjutan dan kebersihan lingkungan kita," ajak Wali Kota.

Dengan inisiatif ini, Palembang berharap dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam hal pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Harapan pemerintah adalah bahwa dengan semakin banyaknya pelaku UMKM yang menggunakan kemasan ramah lingkungan, kota ini akan terhindar dari permasalahan lingkungan yang lebih besar di masa mendatang.