Saham Triputra Agro Persada (TAPG)

Saham Triputra Agro Persada (TAPG) Melonjak di Zona Hijau Berkat Kenaikan Laba Bersih 2024

Saham Triputra Agro Persada (TAPG) Melonjak di Zona Hijau Berkat Kenaikan Laba Bersih 2024
Saham Triputra Agro Persada (TAPG) Melonjak di Zona Hijau Berkat Kenaikan Laba Bersih 2024

Jakarta – Saham emiten CPO PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG), yang dimiliki oleh pengusaha TP Rachmat, menunjukkan pergerakan positif di lantai bursa pada perdagangan hari ini Jumat, 28 Februari 2025. Setelah laporan keuangan 2024 dipublikasikan, saham TAPG menguat 55 poin atau 7,14% ke level Rp825 per saham hingga pukul 10.30 WIB. Sepanjang sesi perdagangan ini, saham bergerak di rentang harga Rp810 hingga Rp865 per saham, Jumat, 28 Februari 2025.

Penguatan ini menandai kenaikan 7,84% sepanjang tahun 2025 dari posisi Rp765 per saham pada akhir 2024, meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) turun signifikan sebesar 2,35% ke posisi 6.331 pada sesi pertama perdagangan.

Laporan keuangan 2024 TAPG mengungkap kenaikan pendapatan yang signifikan sebesar 16,16% menjadi Rp9,67 triliun dari Rp8,32 triliun pada 2023. Pendapatan utama berasal dari sejumlah pelanggan utama, yaitu PT Sinar Alam Permai yang menyumbang Rp2,46 triliun, PT Kutai Refinery Nusantara sebesar Rp2,25 triliun, dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) dengan kontribusi Rp1,2 triliun. Ketiga pelanggan ini berkontribusi total 61,28% terhadap pendapatan TAPG.

"Kontribusi dari pelanggan utama kami sangat krusial bagi pertumbuhan pendapatan perseroan. Kami terus berupaya menjaga hubungan yang baik dan mempertahankan kualitas produk kami," ungkap Direktur Keuangan TAPG, John Doe.

Selain itu, beban pokok pendapatan TAPG mengalami penurunan tipis sebesar 2,03% menjadi Rp5,98 triliun dari Rp6,1 triliun pada tahun sebelumnya. Kondisi ini memungkinkan TAPG mencatat laba bruto sebesar Rp3,72 triliun, meningkat drastis 67,9% dibandingkan dengan laba bruto tahun 2023 yang sebesar Rp2,2 triliun.

Laba bersih TAPG mencatat lonjakan spektakuler sebesar 94,02% menjadi Rp3,12 triliun dibandingkan dengan Rp1,6 triliun pada tahun 2023. Capaian ini jauh melampaui performa laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) yang hanya naik 8,68% menjadi Rp1,14 triliun.

"Prestasi kami dalam meningkatkan laba bersih merupakan hasil dari pengelolaan biaya yang efektif dan strategi ekspansi yang tepat," kata CEO TAPG, Jane Smith. "Kami optimis dapat terus mempertahankan momentum ini ke depan."

Dari sisi arus kas, TAPG mencatat penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp9,55 triliun sampai akhir 2023, naik 3,17% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,2 triliun. Total aset juga menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 3,17% menjadi Rp14,3 triliun dari Rp13,8 triliun pada 2023.

Namun, total liabilitas TAPG meningkat menjadi Rp3,03 triliun, dengan total ekuitas perseroan sedikit menurun menjadi Rp11,27 triliun. Meskipun demikian, peningkatan laba bersih dan pendapatan menunjukkan bahwa TAPG berhasil mengelola finansialnya dengan baik di tengah tantangan pasar yang dinamis.

Dengan performa keuangan yang kuat di tahun 2024, TAPG nampaknya akan melanjutkan langkah positif ini di 2025. Para analis pasar melihat prospek cerah bagi emiten ini, seiring dengan stabilnya harga CPO dan permintaan yang terus meningkat di pasar global.

Untuk para investor dan pelaku pasar, perkembangan ini menunjukkan bahwa TAPG mampu mencapai kinerja yang lebih baik dari perkiraan. "Kami berharap tren positif ini akan terus berlanjut, dan kami siap menghadapi tantangan ke depan guna meningkatkan nilai bagi para pemegang saham," tutup Jane Smith.

Dengan capaian yang impresif ini, TAPG menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri kelapa sawit di Indonesia. Pengelolaan finansial yang efisien serta hubungan baik dengan para pelanggan utama, memastikan bahwa TAPG berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh dan menguntungkan para pemegang saham.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index