UMKM

Ethnic Gendhis: Inovasi UMKM Batik yang Siap Galang Minat Anak Muda

Ethnic Gendhis: Inovasi UMKM Batik yang Siap Galang Minat Anak Muda
Ethnic Gendhis: Inovasi UMKM Batik yang Siap Galang Minat Anak Muda

JAKARTA - Dalam upaya yang tak kenal lelah untuk membawa batik lebih dekat dengan generasi muda, Ethnic Gendhis, sebuah UMKM berbasis di Yogyakarta, terus berinovasi dengan menciptakan batik tulis yang modern dan eye-catching. Didirikan pada tahun 2018 oleh Erna Suseno, brand ini berkomitmen untuk mempertahankan relevansi batik di mata generasi milenial dan Gen Z.

Erna Suseno, dengan kecintaannya yang mendalam terhadap seni batik, memulai Ethnic Gendhis dengan harapan untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan warisan budaya ini kepada generasi muda. “Membangun Ethnic Gendhis bukan hanya soal bisnis, tetapi juga tentang melestarikan batik agar tetap relevan di mata generasi muda,” tegas Erna.

Melibatkan Generasi Muda dalam Penciptaan Motif

Salah satu strategi utama yang diterapkan oleh Erna adalah melibatkan anak-anak muda dalam proses penciptaan motif dan desain batik. Dengan cara ini, Ethnic Gendhis berhasil menciptakan batik yang tidak hanya tradisional tetapi juga selaras dengan gaya hidup modern. Selain itu, UMKM ini juga memberdayakan ibu rumah tangga, memberikan mereka kesempatan untuk berkarya dan memperoleh penghasilan tambahan tanpa harus meninggalkan tanggung jawab keluarga.

Desain Batik Kontemporer dan Strategi Digitalisasi

Ethnic Gendhis terus berinovasi dengan menggabungkan motif tradisional dan kontemporer serta menggunakan warna yang berani untuk menarik perhatian anak muda. Pendekatan ini terbukti sukses dengan banyaknya generasi muda yang kini bangga mengenakan batik.

Pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri, namun juga memberikan pelajaran berharga terkait pentingnya pemasaran digital. Erna mengakui, “Pandemi menyadarkan saya betapa pentingnya strategi digitalisasi untuk mempertahankan bisnis.” Melalui internet, Ethnic Gendhis mengikuti tren mode global dan mendapatkan ide-ide segar untuk desain produk mereka.

Dukungan dari BRI dan Inovasi Zero Waste

Ethnic Gendhis bukan hanya fokus pada desain, tetapi juga menerapkan konsep zero waste dengan memanfaatkan sisa kain untuk membuat aksesori unik. Bersama UMKM lain, mereka mengembangkan berbagai produk dari sisa bahan, mulai dari kemasan menarik hingga aksesori fesyen yang inovatif.

Sebagai bagian dari UMKM binaan Rumah BUMN BRI di Yogyakarta, Ethnic Gendhis mendapatkan dukungan penuh, mulai dari pelatihan hingga pemasaran. “Pameran ini menjadi kesempatan besar bagi kami untuk memperkenalkan brand Ethnic Gendhis lebih luas,” jelas Erna saat mengikuti BRI UMKM Expo(RT) 2025 di ICE BSD. Acara berdampak besar ini sukses menarik lebih dari 69 ribu pengunjung dengan transaksi mencapai lebih dari Rp40 miliar.

Pasar Internasional dan Kesuksesan Global

Sejak berdiri, produk Ethnic Gendhis telah menembus pasar global, dari Malaysia hingga Belgia. Ini membuktikan bahwa inovasi batik modern memiliki daya tarik yang kuat di kancah internasional. Selama pameran dan acara dagang, Ethnic Gendhis mewakili warisan budaya Indonesia dan berhasil memperoleh kontrak ekspor mencapai USD 90,6 juta.

Komitmen pada Pelestarian Budaya

Batik Ethnic Gendhis sekarang lebih dari sekedar produk; ini adalah simbol pelestarian budaya yang membanggakan. Dengan pendekatan inovatif dan pemasaran yang cerdas, Ethnic Gendhis menginspirasi generasi muda untuk tidak hanya mengenal, tetapi juga mencintai warisan bangsa. Dukungan dari BRI dan para pelaku industri membawa harapan besar untuk pertumbuhan bisnis etnik ini, yang secara tidak langsung turut menggerakkan ekonomi kreatif di Indonesia.

Brand Ethnic Gendhis adalah contoh sempurna bahwa dengan kegigihan dan inovasi, batik dapat terus berkembang dan menemukan tempatnya di hati generasi muda, baik di dalam negeri maupun di pasar global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index