BTN Siapkan Rp12 Triliun Obligasi untuk Program 3 Juta Rumah

BTN Siapkan Rp12 Triliun Obligasi untuk Program 3 Juta Rumah

Jakarta – Program 3 Juta Rumah menjadi simbol nyata gotong royong antara pemerintah dan sektor swasta dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat Indonesia. Dalam sebuah acara dialog interaktif bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Maruarar Sirait, PT Bank Tabungan Negara (BTN) kembali menegaskan perannya sebagai mitra strategis utama dalam program ambisius ini.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa BTN telah menyiapkan berbagai langkah konkret untuk mendukung percepatan realisasi Program 3 Juta Rumah. Salah satu langkah tersebut adalah penerbitan obligasi jangka panjang yang mendapatkan jaminan langsung dari pemerintah. Strategi ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan likuiditas dalam membiayai proyek perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Sinergi Pemerintah dan Swasta

Menteri PUPR Maruarar Sirait dalam kesempatan tersebut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan target ini. “Program 3 Juta Rumah bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan kontribusi aktif dari pihak swasta, termasuk BTN sebagai pemimpin pembiayaan perumahan di Indonesia,” ujarnya.

BTN selama ini dikenal sebagai bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, terutama melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi. Dalam program ini, BTN berperan sebagai penyalur utama Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), sebuah mekanisme pembiayaan yang memungkinkan masyarakat kecil memiliki rumah dengan bunga rendah dan tenor panjang.

Dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Dalam acara yang sama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyatakan komitmennya untuk mendukung Program 3 Juta Rumah. Salah satu langkah konkret OJK adalah menghapus berbagai hambatan regulasi yang selama ini menyulitkan masyarakat kecil dalam mengakses KPR subsidi. Salah satu contohnya adalah penyederhanaan prosedur bagi debitur yang pernah mengalami kredit macet, dengan syarat tertentu.

“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat yang membutuhkan rumah tidak lagi terhalang oleh kendala administratif yang memberatkan,” ujar Deputi Komisioner OJK Bidang Perbankan, Indra Wijaya. Dukungan ini memberikan angin segar bagi banyak keluarga Indonesia yang selama ini kesulitan mendapatkan akses pembiayaan perumahan.

Langkah Strategis BTN

BTN telah menyusun berbagai langkah strategis untuk mempercepat penyaluran KPR bersubsidi. Salah satu inovasi utama adalah pengembangan teknologi digital yang memungkinkan proses pengajuan KPR dilakukan secara online, sehingga lebih cepat dan transparan. Nixon menyebut bahwa digitalisasi ini juga akan membantu meningkatkan akurasi dalam verifikasi data calon debitur.

Selain itu, BTN berencana memperluas jangkauan layanan ke wilayah-wilayah yang memiliki kebutuhan perumahan tinggi, seperti kawasan luar Pulau Jawa. “Kami fokus pada daerah yang selama ini masih kurang terjangkau oleh program perumahan subsidi. Dengan langkah ini, kami berharap dapat mempercepat realisasi Program 3 Juta Rumah,” ujar Nixon.

Penerbitan Obligasi untuk Likuiditas

Penerbitan obligasi jangka panjang menjadi salah satu langkah andalan BTN dalam memastikan likuiditas yang cukup untuk mendukung Program 3 Juta Rumah. Obligasi ini mendapatkan jaminan dari pemerintah, sehingga memberikan kepercayaan lebih kepada investor. Dengan tambahan dana ini, BTN dapat meningkatkan kapasitas pembiayaan perumahan tanpa mengganggu stabilitas keuangan perusahaan.

“Jaminan dari pemerintah ini menunjukkan komitmen serius terhadap program perumahan nasional. Kami optimistis dapat meningkatkan jumlah pembiayaan KPR bersubsidi hingga mencapai target yang ditetapkan,” jelas Nixon.

Manfaat Program 3 Juta Rumah

Program 3 Juta Rumah tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor konstruksi. Dengan meningkatnya pembangunan rumah, banyak lapangan kerja baru yang tercipta, terutama di daerah-daerah yang menjadi fokus pembangunan.

Bagi masyarakat, program ini membuka peluang untuk memiliki hunian yang layak dengan skema pembiayaan yang terjangkau. Dengan bunga rendah dan tenor panjang, KPR bersubsidi menjadi solusi nyata bagi keluarga Indonesia yang sebelumnya sulit mengakses pembiayaan perumahan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index