JAKARTA - Kepala BPKH menegaskan bahwa pengelolaan dana haji menjadi strategi utama dalam memperkuat ekosistem Haji dan Umrah yang berkelanjutan, tidak hanya secara finansial, tetapi juga dalam membangun kesejahteraan jamaah dan dampak ekonomi nasional.
Komitmen BPKH dalam Ekosistem Haji Berkelanjutan
Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah menegaskan bahwa pengelolaan dana haji bukan sekadar urusan keuangan biasa, melainkan amanah besar yang harus dijalankan secara hati-hati.
Ia menyampaikan hal ini dalam The 7th International Hajj Fund Forum yang merupakan bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival 2025 di JIEXPO Convention Center, Jakarta.
Menurut Fadlul, tanggung jawab BPKH mencakup upaya membangun ekosistem Haji dan Umrah yang berkelanjutan, memastikan pelayanan spiritual dan ekonomi bagi jutaan calon jamaah.
“Bagi Indonesia, pengelolaan Dana Haji bukan sekadar tugas finansial. Ini adalah amanah suci yang berdampak besar terhadap perekonomian nasional,” ujarnya melalui keterangan resmi.
Dengan pendekatan ini, BPKH menekankan bahwa setiap keputusan investasi dan pengelolaan dana harus selaras dengan tujuan keberlanjutan ibadah dan manfaat ekonomi bagi jamaah.
Skala Dana Haji Indonesia Termasuk Terbesar di Dunia
Fadlul menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kuota haji mencapai 221.000 jamaah setiap tahunnya, menjadikannya skala operasional terbesar di dunia. Kondisi ini membuat dana haji Indonesia termasuk yang terbesar secara global dan memerlukan perencanaan logistik yang sangat kompleks.
Selain itu, BPKH juga melakukan investasi strategis di Arab Saudi, tidak semata untuk imbal hasil finansial, tetapi untuk menjamin kualitas layanan terbaik bagi jamaah Indonesia.
“Volume investasi kami berkontribusi pada pengembangan instrumen keuangan syariah global. Investasi di Arab Saudi bukan hanya untuk imbal hasil, tetapi juga menjamin layanan terbaik bagi jamaah Indonesia,” jelas Fadlul.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen BPKH untuk menghadirkan ekosistem haji yang aman, nyaman, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Tantangan dan Strategi Manajemen Risiko
Meski memiliki dana haji terbesar, BPKH tidak lepas dari tantangan yang cukup kompleks. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap riyal Saudi menjadi salah satu faktor yang memengaruhi perencanaan dan investasi.
Selain itu, perubahan regulasi di Arab Saudi seiring implementasi Saudi Vision 2030 juga memerlukan adaptasi cepat. Fadlul menekankan pentingnya manajemen risiko yang kuat agar setiap investasi tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga melindungi keberlanjutan dana haji.
“Kondisi ini menuntut manajemen risiko investasi yang kuat,” tambahnya. Dengan strategi ini, BPKH memastikan setiap rupiah yang dikelola tetap aman, produktif, dan bermanfaat maksimal bagi jamaah.
Empat Pilar Strategis Pengelolaan Dana Haji
BPKH menjalankan amanah pengelolaan dana haji berdasarkan empat peran strategis yang diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2014. Pertama, investasi yang dilakukan bertujuan memaksimalkan manfaat bagi jamaah dan mendukung keberlanjutan dana.
Kedua, hasil investasi dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas layanan ibadah melalui subsidi biaya haji agar lebih terjangkau. Ketiga, efisiensi dan transparansi penggunaan dana menjadi prinsip utama agar pengelolaan dana dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel.
Keempat, pemberdayaan umat melalui proyek sosial dan ekonomi di dalam negeri, termasuk pengembangan usaha kecil dan program sosial keagamaan. “Semua peran ini diarahkan untuk mengoptimalkan perjalanan finansial jutaan calon jamaah yang mempercayakan tabungan hidup mereka kepada kami,” kata Fadlul.
Langkah ini memastikan bahwa setiap dana yang dikelola tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga berdampak positif bagi kualitas hidup masyarakat dan keberlanjutan ekosistem haji.
Pengelolaan dana haji oleh BPKH kini menjadi lebih dari sekadar urusan finansial. Pendekatan strategis yang melibatkan investasi internasional, manajemen risiko, dan pemberdayaan umat memastikan ekosistem Haji dan Umrah berkelanjutan.
Dengan empat pilar strategis ini, BPKH berkomitmen memberikan pelayanan terbaik sekaligus mendukung perekonomian nasional dan kesejahteraan jutaan calon jamaah.