JAKARTA - Tren global menunjukkan etanol semakin populer sebagai campuran BBM karena aman, ramah lingkungan, dan mendukung transisi energi bersih.
Beberapa negara telah menerapkan pencampuran hingga 20 persen untuk menekan emisi dan memperkuat ketahanan energi, sementara Indonesia mulai mengadopsi kebijakan serupa di BBM Pertamina. Penggunaan etanol terbukti aman untuk mesin kendaraan modern dan hanya menurunkan performa sekitar 1 persen.
Negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan India mendorong pencampuran etanol untuk mengurangi ketergantungan pada minyak fosil. Tren ini menjadi peluang bagi Indonesia memperkuat energi nasional dan ramah lingkungan tanpa mengorbankan kualitas BBM.
Tren Global Pencampuran Etanol
Sejumlah negara agresif mendorong penggunaan etanol sebagai campuran BBM untuk menekan emisi karbon dari sektor transportasi dan mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil.
Amerika Serikat telah lama menggunakan campuran etanol E10, E15, dan E85, di mana E10 menjadi standar nasional karena menurunkan emisi tanpa mengorbankan performa mesin. Penerapan kebijakan biofuel kini menjadi arus utama di lebih dari 70 negara, termasuk Uni Eropa, Asia Selatan, dan Amerika Latin.
Keamanan Etanol untuk Kendaraan
Tri Yus Widjajanto, Guru Besar ITB, menegaskan kadar etanol 3,5% di BBM Pertamina aman dan sesuai standar internasional. “Kalau kandungan etanolnya hanya 3,5%, energi yang turun hanya sekitar 1%.
Artinya, daya mesin hanya berkurang sekitar 1 persen dan itu tidak akan terasa serta tidak berpengaruh ke konsumsi bahan bakar maupun tarikan (performa) kendaraan,” ujarnya. Hal ini menepis kekhawatiran terkait karat atau kerusakan mesin selama produksi dan penyimpanan etanol sesuai standar.
Potensi Etanol untuk Ketahanan Energi
India menjadi contoh negara berkembang yang agresif mendorong biofuel, menargetkan E20 pada 2025 untuk menekan impor minyak mentah dan memberi nilai tambah bagi petani tebu.
Muhammad Rifqi Dwi Septian dari ITERA menambahkan, penggunaan etanol di Indonesia sangat potensial. “Selain lebih ramah lingkungan, juga bisa memperkuat ketahanan energi nasional,” ujarnya, menekankan pentingnya pengembangan etanol untuk energi masa depan Tanah Air.
Tantangan dan Implementasi di Indonesia
Indonesia mulai memperkenalkan pencampuran etanol dalam BBM Pertamina, meski beberapa SPBU swasta mengkhawatirkan potensi pengaruh terhadap kualitas bahan bakar.
Namun, dengan kendaraan modern yang kompatibel dan standar produksi yang baik, risiko negatif dapat diminimalkan. Tren global menunjukkan etanol menjadi bagian penting dari energi bersih dunia, membuka peluang bagi Indonesia untuk mengikuti arus transisi energi global sambil menjaga keamanan dan performa BBM.