Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Rencanakan Penambahan Modal Rp30 Triliun Perkuat Keuangan

Garuda Indonesia Rencanakan Penambahan Modal Rp30 Triliun Perkuat Keuangan
Garuda Indonesia Rencanakan Penambahan Modal Rp30 Triliun Perkuat Keuangan

JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). 

Melalui private placement kepada Danantara Indonesia Management (DAM) senilai 1,84 miliar dolar AS atau sekitar Rp 30,66 triliun. Langkah ini diambil untuk memperkuat posisi keuangan dan mendukung keberlanjutan operasional maskapai serta entitas anak.

Rencana Penambahan Modal

Garuda Indonesia menargetkan PMTHMETD untuk mendapatkan suntikan dana yang mencakup setoran modal tunai dan konversi pinjaman pemegang saham. Dana ini sepenuhnya dialokasikan untuk mendukung keberlangsungan usaha perusahaan dan memperbaiki struktur keuangan.

Sebanyak 29 persen dana akan digunakan untuk modal kerja dan operasional, termasuk pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat. Sedangkan 37 persen dialokasikan untuk peningkatan modal pada Citilink guna membiayai kegiatan operasional dan pemeliharaan armada.

Sisa dana, yakni 22 persen, digunakan untuk ekspansi armada Garuda Indonesia dan Citilink. Selain itu, 12 persen dialokasikan untuk peningkatan modal Citilink guna melunasi utang pembelian bahan bakar dari Pertamina periode 2019–2021.

Dampak dan Tujuan PMTHMETD

Perseroan menyebutkan, penggunaan dana dari PMTHMETD diharapkan memberikan dampak positif terhadap perbaikan posisi keuangan, peningkatan ekuitas, dan penguatan struktur permodalan. Langkah ini juga bertujuan mendukung kelangsungan usaha Garuda Indonesia dan anak usaha di masa mendatang.

DAM akan menyetor modal tunai hingga maksimal 1,44 miliar dolar AS melalui pengambilan bagian atas saham yang diterbitkan dalam PMTHMETD. Proses ini memastikan perseroan memperoleh tambahan modal yang signifikan untuk mendukung rencana ekspansi dan operasional.

PMTHMETD juga menjadi strategi untuk menjaga likuiditas dan memperkuat neraca keuangan maskapai. Dengan dukungan modal baru, Garuda Indonesia dapat lebih fokus pada pemeliharaan pesawat, ekspansi armada, dan kelancaran operasional Citilink di tengah kompetisi industri penerbangan yang ketat.

Persetujuan RUPS dan Prosedur Hukum

Penyetoran modal melalui PMTHMETD harus memperoleh persetujuan RUPS terlebih dahulu. RUPS akan membahas perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, serta perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan.

RUPSLB dijadwalkan berlangsung pada 12 November 2025 dengan agenda menyetujui hal-hal penting terkait PMTHMETD. Pemegang saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham lain yang memenuhi kuorum akan hadir untuk menyepakati keputusan tersebut.

Proses ini memastikan kepatuhan terhadap peraturan korporasi dan transparansi dalam penambahan modal. Persetujuan RUPS menjadi langkah krusial agar private placement dapat dilaksanakan secara sah dan mendukung strategi jangka panjang perusahaan.

Strategi Keuangan dan Keberlanjutan Usaha

Dengan tambahan modal ini, Garuda Indonesia berharap memperkuat struktur permodalan, meningkatkan likuiditas, dan menyiapkan dana untuk investasi strategis. Strategi ini juga bertujuan menjaga keberlanjutan usaha di tengah tantangan industri penerbangan yang masih dinamis.

Investasi di Citilink dan ekspansi armada akan memperkuat jaringan domestik dan internasional. Selain itu, pembayaran utang bahan bakar mencerminkan komitmen perusahaan untuk menjaga hubungan baik dengan pemasok dan memastikan operasi maskapai berjalan lancar.

Keseluruhan rencana PMTHMETD ini menunjukkan langkah strategis Garuda Indonesia dalam memperkuat posisi keuangan dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Dengan dukungan tambahan modal, maskapai nasional ini dapat lebih siap menghadapi persaingan dan meningkatkan layanan bagi penumpang serta pemangku kepentingan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index