JAKARTA - Indomie kembali menorehkan prestasi yang membuat masyarakat Indonesia bangga.

Dalam survei mi instan terbaik di Australia tahun 2025, Indomie meraih posisi tertinggi dan mendapat lima bintang untuk kepuasan keseluruhan. Capaian ini menunjukkan pengakuan dunia terhadap kualitas produk asli Indonesia.

Tak hanya kepuasan keseluruhan, Indomie juga meraih bintang tambahan khusus untuk kategori rasa. Hal ini mempertegas bahwa cita rasa khas yang ditawarkan mampu bersaing dengan merek global dan memenangkan hati konsumen di pasar internasional. Keunggulan rasa menjadi salah satu kunci keberhasilan Indomie.

Indomie bersanding dengan merek lokal Trident yang juga memperoleh lima bintang. Keduanya sama-sama berhasil menonjol di tengah persaingan ketat banyak merek mi instan. Keberhasilan ini semakin menegaskan posisi Indomie sebagai produk Indonesia yang mampu diterima lintas budaya dan negara.

Persaingan Ketat Antar Merek Mi Instan

Dalam survei yang sama, beberapa merek lain juga memperoleh penilaian menarik. Simplee, pemenang tahun sebelumnya, mendapatkan pengakuan pada kategori nilai uang dan kemasan, meski posisinya turun ke peringkat ketiga. Perubahan ini menunjukkan dinamika persaingan yang terus bergerak setiap tahun.

Nongshim dari Korea Selatan berhasil menempati peringkat keempat dengan keunggulan di tekstur dan konsistensi. Sementara itu, Maggi yang populer di banyak negara menempati posisi kelima dengan empat bintang di berbagai kategori. Persaingan ini menunjukkan variasi preferensi konsumen dalam memilih mi instan.

Merek Suimin mencatat prestasi dengan lima bintang untuk tekstur, konsistensi, kemasan, serta variasi produk, menempatkannya di posisi keenam. Di bawahnya ada mi Mama, merek rumah tangga Coles dan Woolworths, serta Fantastic yang melengkapi daftar sepuluh besar. Posisi Indomie di puncak tentu menjadi pencapaian yang semakin berharga.

Ragam Cara Menikmati Mi Instan

Selain hasil peringkat, survei juga mengungkap cara masyarakat Australia menikmati mi instan. Hampir sepertiga responden menyebut mi instan sebagai camilan favorit. Banyak di antara mereka lebih menyukai kemasan dibandingkan cup karena dianggap lebih hemat biaya.

Meski begitu, mi instan cup tetap populer di kalangan mereka yang mencari kepraktisan. Data menunjukkan 43 persen responden memilih mi cup, sementara sisanya lebih banyak membeli mi dalam kemasan biasa. Hal ini membuktikan adanya keberagaman gaya konsumsi.

Menariknya, ada 75 persen responden yang menambahkan bumbu terlebih dahulu sebelum air panas. Cara memasak pun beragam, mulai dari menggunakan ketel, kompor, hingga microwave. Bahkan, satu persen responden memilih menikmati mi instan dalam keadaan mentah, menunjukkan fleksibilitas mi instan sebagai produk makanan.

Harga dan Aksesibilitas di Pasar Australia

Di Australia, mi instan tetap menjadi pilihan makanan praktis yang sangat terjangkau. Harga produk berbeda-beda tergantung merek, kemasan, dan jenis penyajian. Merek Simplee dari Aldi, misalnya, dijual mulai dari AUD1,89 untuk satu pak isi lima. Harga ini setara sekitar Rp20.000 atau hanya Rp4.000 per pak.

Coles dan Woolworths juga menawarkan mi instan merek mereka dengan harga rata-rata AUD2 untuk lima bungkus. Sementara mi instan cup dijual sekitar AUD1 per pak. Perbedaan harga ini memberi pilihan bagi konsumen untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masing-masing.

Indomie dijual dengan harga sekitar AUD3,95 untuk lima bungkus atau sekitar Rp43.000. Meski sedikit lebih tinggi dibanding merek lain, posisinya tetap kuat di hati konsumen. Harga tersebut dianggap sebanding dengan kualitas rasa dan pengalaman yang diberikan.

Trident, yang bersaing ketat dengan Indomie, dijual dengan kisaran AUD3,90 untuk empat bungkus. Dengan harga per bungkus hampir setara, keduanya menjadi favorit utama di pasar. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas dan rasa masih menjadi faktor utama yang menentukan pilihan konsumen.

Prestasi Indomie di Australia tahun 2025 menjadi bukti nyata bahwa produk Indonesia mampu bersaing di panggung internasional. Tidak hanya sebagai kebanggaan, keberhasilan ini juga memperlihatkan bagaimana cita rasa khas dapat diterima luas oleh berbagai kalangan.

Indomie bukan hanya sekadar mi instan, tetapi juga simbol kreativitas dan kualitas produk nasional yang mendunia. Dengan pencapaian ini, Indomie berhasil membuktikan bahwa inovasi dan konsistensi dalam menjaga mutu akan selalu membawa dampak positif.

Indomie telah menjadi bagian dari gaya hidup global, sekaligus menjaga identitas Indonesia di kancah internasional. Keberhasilan ini layak dirayakan sebagai inspirasi bagi industri lokal untuk terus berkembang dan bersaing dengan percaya diri.