Krakatau Stee

Krakatau Steel Terima Dukungan Modal Strategis Dari Danantara

Krakatau Steel Terima Dukungan Modal Strategis Dari Danantara
Krakatau Steel Terima Dukungan Modal Strategis Dari Danantara

JAKARTA - PT Danantara Indonesia bersiap memulai proses restrukturisasi di Krakatau Steel (Persero) Tbk.

(KRAS) sebagai bagian dari program penyelamatan perusahaan pelat merah. Langkah ini termasuk dalam 22 program kerja Danantara Asset Management (Persero) yang menitikberatkan pada empat sektor utama, salah satunya adalah manufaktur baja.

Chief Operating Officer Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menekankan urgensi penyelamatan Krakatau Steel karena persoalan utang yang membayangi kinerja perusahaan.

“Penyelesaian problematika di Krakatau Steel menjadi prioritas, melihat kondisi buku dan problematika yang ada,” ujarnya. Strategi ini diharapkan memperkuat keberlanjutan industri baja nasional sekaligus menjaga stabilitas sektor manufaktur.

Permintaan Modal Segar Rp8,3 Triliun

Krakatau Steel mengajukan permohonan bantuan modal sebesar US$500 juta atau sekitar Rp8,3 triliun kepada Danantara, yang akan berstatus pinjaman atau shareholder loan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KRAS, Daniel Fitzgerald Liman, menyatakan pengajuan ini dilakukan sejak Juni 2025 dan ditargetkan terealisasi sebelum akhir tahun. “Dana segar ini penting agar pada tahun depan kami bisa meningkatkan produktivitas pabrik,” ujar Daniel.

Direktur Utama KRAS, Muhamad Akbar Djohan, menegaskan bahwa dukungan modal kerja diperlukan untuk memastikan kelancaran operasional dan pemenuhan bahan baku krusial. Dengan adanya modal ini, fasilitas produksi dapat berjalan efisien dan berkelanjutan.

Fokus Penguatan Unit Produksi dan Bisnis Baja

Selain permintaan modal, Krakatau Steel tengah memperkuat lini bisnis inti melalui optimalisasi unit hot strip mill (HSM) dan cold rolling mill (CRM). Langkah ini bertujuan membuat operasional lebih efisien, kompetitif, dan menguntungkan bagi perusahaan.

KRAS juga mengembangkan bisnis infrastruktur dan hilirisasi produk baja dengan membangun kawasan industri beserta fasilitas pendukungnya.

Optimalisasi lini hilir menjadi strategi tambahan untuk meningkatkan nilai tambah produk serta memperluas jangkauan pasar, mendukung pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan industri baja nasional.

Dampak Positif bagi Industri dan Ekonomi Nasional

Restrukturisasi dan penyediaan modal oleh Danantara diproyeksikan mampu memperkuat posisi Krakatau Steel sebagai pemain utama industri baja dalam negeri. Dukungan ini tidak hanya menjaga keberlanjutan operasional, tetapi juga menciptakan efek positif bagi pasokan bahan baku dan rantai produksi nasional.

Dengan modal kerja yang memadai dan efisiensi unit produksi yang meningkat, KRAS dapat lebih kompetitif di pasar global. Strategi pengembangan infrastruktur dan hilirisasi juga memberikan peluang investasi baru, memperkuat kontribusi perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan stabilitas sektor manufaktur baja.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index