JAKARTA - Cuaca ekstrem yang melanda Bali dengan hujan deras, angin kencang, serta banjir telah menimbulkan dampak cukup signifikan pada jaringan listrik di berbagai wilayah. Kondisi ini membuat sejumlah tiang roboh, gardu terendam air, hingga kabel putus yang mengakibatkan puluhan ribu pelanggan harus mengalami pemadaman. Namun, langkah cepat dilakukan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali dengan mengerahkan petugas untuk segera memperbaiki jaringan. Upaya ini diiringi komitmen menjaga keselamatan masyarakat, lingkungan, sekaligus keselamatan kerja para petugas di lapangan.
Fokus Pemulihan di Wilayah Terdampak
Kerusakan jaringan paling banyak terjadi di kawasan Bali Selatan, mencakup Denpasar, Sanur, Kuta, hingga Tabanan. Di wilayah tersebut, tingkat pemulihan masih berlangsung dan baru mencapai sekitar 40 persen. Proses perbaikan memerlukan waktu lebih lama karena sebagian akses jalan terhalang banjir, sehingga petugas harus bekerja ekstra untuk menjangkau lokasi terdampak.
Sementara itu, di Bali Timur, kerusakan terutama terjadi di Gianyar akibat longsor dan banjir yang merobohkan sejumlah tiang listrik. Meski begitu, tingkat pemulihan di wilayah ini sudah mencapai 99 persen, sehingga hampir seluruh pelanggan kembali menikmati aliran listrik.
Di Bali Utara, termasuk Jembrana, Gilimanuk, dan Singaraja, kondisi juga sempat terganggu. Namun, perbaikan berjalan cepat dan kini tingkat pemulihan telah mencapai 98 persen. Dengan pencapaian tersebut, sebagian besar pelanggan di wilayah utara sudah kembali mendapatkan pasokan listrik normal.
Komitmen PLN untuk Masyarakat
General Manager PLN UID Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho, menegaskan bahwa pihaknya memahami kesulitan yang dihadapi masyarakat di tengah pemadaman listrik ini. Ia menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa tim terus bekerja siang dan malam demi mempercepat pemulihan.
“Kami memahami kesulitan yang dialami warga, terlebih di saat umat Hindu di Bali tengah merayakan Hari Raya Pagerwesi. Tim PLN bekerja siang dan malam agar pasokan listrik segera pulih. Prioritas kami adalah memastikan layanan di fasilitas vital seperti rumah sakit dan bandara tetap terjaga, kemudian menyala bertahap ke pelanggan lainnya,” ujarnya.
Pernyataan ini memperlihatkan bahwa pemulihan tidak hanya sekadar memperbaiki jaringan, tetapi juga memastikan pelayanan publik dan fasilitas penting tetap berjalan optimal. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi, terutama di sektor yang menyangkut keselamatan jiwa.
Dukungan Peringatan Dini Cuaca
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bali sebelumnya sudah merilis peringatan dini terkait potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang di hampir seluruh wilayah Bali. Kondisi cuaca ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kerusakan jaringan listrik cukup luas. Pemerintah daerah juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir maupun longsor yang bisa kembali terjadi sewaktu-waktu.
Melalui laporan warga yang tersebar di media sosial, terlihat jelas bagaimana banjir turut mengganggu pasokan listrik, khususnya di wilayah Denpasar, Tabanan, dan Kuta. Dokumentasi warga ini sekaligus menunjukkan bahwa cuaca ekstrem telah menjadi tantangan serius yang memengaruhi infrastruktur penting, termasuk energi.
Imbauan Keselamatan dari PLN
Selain melakukan perbaikan teknis, PLN UID Bali juga mengimbau masyarakat agar tetap mengutamakan keselamatan di tengah kondisi banjir. Beberapa langkah pencegahan disampaikan untuk meminimalisir risiko kecelakaan akibat listrik.
Masyarakat diminta segera mematikan listrik dari kWh meter atau MCB apabila air mulai masuk ke rumah. Selain itu, warga diingatkan untuk menghindari menyentuh peralatan listrik dengan tangan basah, menggunakan penerangan darurat yang aman, serta segera melaporkan gangguan melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123.
Imbauan ini diberikan agar masyarakat tetap terlindungi dari bahaya arus listrik di tengah banjir. Dengan langkah preventif tersebut, risiko kebakaran maupun sengatan listrik bisa ditekan seminimal mungkin.
Tantangan dan Harapan
Pemulihan jaringan listrik akibat cuaca ekstrem memang bukan pekerjaan mudah. Banyak faktor yang harus dihadapi, mulai dari kondisi lapangan yang terhalang banjir, akses jalan yang terputus, hingga risiko keselamatan bagi petugas. Meski demikian, semangat untuk mengembalikan layanan bagi pelanggan tetap menjadi prioritas utama PLN.
Masyarakat pun berharap agar upaya pemulihan ini segera tuntas, sehingga mereka bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal. Kehadiran listrik bukan hanya kebutuhan dasar, melainkan juga penggerak roda ekonomi, terutama di Bali yang sangat bergantung pada sektor pariwisata dan layanan publik.
Gangguan listrik akibat cuaca ekstrem di Bali menjadi ujian bagi seluruh pihak, baik PLN maupun masyarakat. Meski puluhan ribu pelanggan terdampak, langkah cepat PLN UID Bali menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keberlangsungan layanan. Pemulihan yang terus dikebut, pengutamaan fasilitas vital, serta imbauan keselamatan bagi masyarakat menjadi bukti nyata hadirnya solusi di tengah bencana.
Ke depan, sinergi antara peringatan dini BMKG, kesiapan pemerintah daerah, serta langkah tanggap PLN diharapkan mampu menjaga ketahanan energi di Bali. Dengan kerja sama yang baik, tantangan cuaca ekstrem dapat dihadapi dengan lebih siap, dan masyarakat tetap bisa beraktivitas tanpa terganggu pasokan listrik.