JAKARTA - Pembangunan jalan tol Getaci yang dikenal sebagai salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia akan melintasi Kabupaten Ciamis. Proyek ini akan berdampak pada 24 desa yang tersebar di 4 kecamatan di Ciamis. Inisiatif ini masih dalam tahap perencanaan dan diperkirakan akan memodernisasi wilayah dengan menambah fasilitas transportasi.
Pembangunan Tol Getaci yang membentang sepanjang 171,40 km ini tidak hanya akan menghubungkan daerah-daerah di sekitarnya, tetapi juga berimplikasi pada perombakan infrastruktur yang signifikan di Kabupaten Ciamis. Menurut data yang telah dihimpun, empat kecamatan yang akan terpapar adalah Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Pamarican, Kecamatan Lakbok, dan Kecamatan Cimaragas.
Proyek ini adalah bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah guna mempercepat pengembangan ekonomi lokal dan nasional. Dengan rencana pembangunan ini, harapannya adalah dapat membuka peluang investasi baru, memperluas peluang kerja, dan memangkas waktu tempuh antar kota.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Ciamis, Ahmad Faisal, berkomentar terkait pembangunan ini, "Proyek Tol Getaci sangat strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Meski begitu, kita juga harus siap dengan berbagai perubahan yang akan datang, termasuk dampak sosial dan lingkungan dari pembangunan ini."
Desa-Desa Terdampak di Kecamatan Banjarsari
Dari total 24 desa, beberapa diantaranya termasuk di Kecamatan Banjarsari adalah Desa Ciherang, Desa Ratawangi, Desa Ciulu, Desa Purwasari, Desa Cibadak, Desa Cicapar, Desa Sindangasih, Desa Sindanghayu, dan Desa Sindangsari. Setiap desa tersebut diproyeksikan akan mengalami peningkatan infrastruktur yang mendalam sebagai dampak dari pembangunan tol ini.
Dalam pertemuan dengan warga setempat, beberapa penduduk menyampaikan kekhawatiran mereka tentang potensi penggusuran dan perubahan gaya hidup yang akan dibawa oleh proyek tol tersebut. Seorang warga Desa Ciherang, Bapak Joko, mengungkapkan kekhawatirannya, "Kami berharap pemerintah bisa memberikan ganti rugi yang layak jika lahan kami terkena dampak proyek ini. Lebih dari itu, kami ingin semua proses berjalan transparan dan adil."
Pendekatan yang komprehensif dan inklusif memang sangat diperlukan untuk menangani isu sosial yang mungkin timbul dari proyek ini. Pemerintah daerah bersama dengan pengembang sedang menyusun rencana sosial untuk meminimalisir dampak negatif terhadap masyarakat setempat, yang mencakup pemberian kompensasi dan pelatihan keterampilan bagi penduduk lokal yang akan terdampak.
Meskipun proyek Tol Getaci berambisi untuk menyediakan solusi mobilitas yang lebih baik, tidak bisa dipungkiri bahwa proyek sebesar ini datang dengan tantangan tersendiri. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa proyek ini tidak merusak ekosistem lokal dan menjaga kelangsungan hidup masyarakat yang ada.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, menegaskan, "Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa pembangunan ini akan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat tanpa mengabaikan aspek sosial dan lingkungan yang ada. Pendekatan berkelanjutan akan menjadi prinsip utama dalam setiap langkah pembangunan ini."
Di masa depan, jika proyek ini berhasil diimplementasikan sesuai rencana, harapannya adalah Kabupaten Ciamis dapat berkembang menjadi pusat ekonomi baru di Jawa Barat dengan fasilitas transportasi yang sangat baik.