JAKARTA - Dalam upaya menindaki aksi balapan liar dan penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis, yang dikenal dengan istilah "knalpot brong", Polresta Barelang bersinergi dengan jajaran Polsek menggelar Operasi Cipta Kondisi Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD). Operasi ini berhasil mengamankan 25 unit kendaraan yang melanggar di beberapa titik strategis di Kota Batam.
Operasi yang digelar mulai Sabtu malam hingga dini hari ini dipimpin oleh Kabagops Polresta Barelang, AKP Yudi Kurniadi, S.H., dengan didampingi Kasat Lantas AKP Afiditya Arief Wibowo, SIK, MH, serta Kasat Samapta AKP Satri Putra, SE, MH. Sebanyak 50 personel gabungan ikut serta dalam operasi ini, menyisir berbagai kawasan yang kerap menjadi tempat berkumpulnya remaja, seperti Simpang Kepri Mall, Simp Kara, serta wilayah Polsek Lubuk Baja dan sekitarnya.
Kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap malam Sabtu dan Minggu guna memastikan ketertiban dan keamanan bagi masyarakat Batam, khususnya pada malam hari yang rawan aksi balap liar. Patroli skala besar dilakukan dengan menggunakan fasilitas Elektronik Tilang (ETLE) Mobile, selain juga edukasi kepada para remaja agar sadar akan bahaya dan konsekuensi dari balap liar dan penggunaan knalpot brong.
"Keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tugas dari kepolisian saja. Kami sangat mengapresiasi jika setiap elemen masyarakat saling bahu-membahu untuk mewujudkan suasana yang kondusif," ujar Kapolresta Barelang, Kombes Pol H. Ompusunggu, SIK, MSi. Ia menegaskan pentingnya peran serta orang tua dalam membimbing anak-anak agar tidak terlibat dalam aktivitas yang membahayakan keselamatan mereka dan orang lain.
Salah satu hasil dari operasi ini adalah diamankannya 25 kendaraan yang terbukti melanggar aturan dengan menggunakan knalpot brong, tidak memasang Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), serta tidak dilengkapi surat-surat kendaraan yang sah. "Bagi mereka yang ingin mengambil kendaraannya, diharapkan datang ke Polresta Barelang dengan membawa identitas diri. Untuk siswa SMA, orang tua dan pihak sekolah akan kami libatkan dalam proses pengambilan tersebut, sebagai pembelajaran agar tidak mengulangi kesalahan yang sama," jelas Ompusunggu.
Operasi ini juga sejalan dengan Operasi Keselamatan Seligi 2025 yang diadakan di wilayah hukum Polresta Barelang. Tujuan dari serangkaian operasi ini adalah menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Batam, terlebih di akhir pekan yang biasanya menjadi waktu bagi aksi balap liar dilakukan.
"Kami berharap, dengan kegiatan ini, masyarakat dapat menjalankan aktivitas mereka di malam hari dengan lebih tenang dan aman. Kami juga menghimbau kepada seluruh warga Batam untuk saling menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitar," tambah Ompusunggu.
Upaya pemberantasan knalpot brong dan balap liar ini mendapatkan respons positif dari masyarakat, terutama bagi mereka yang merasa terganggu dengan kebisingan yang dihasilkan serta potensi bahaya yang dapat terjadi akibat aksi balap liar. Polisi memberikan perhatian khusus pada pemahaman remaja terhadap dampak negatif dari tindakan yang mereka lakukan, dan mengajak orang tua serta lembaga pendidikan untuk lebih proaktif memberikan pengertian kepada generasi muda.
Dalam waktu dekat, Polresta Barelang berencana untuk terus melakukan operasi sejenis sebagai bagian dari komitmen mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban Kota Batam. Operasi-operasi mendatang akan dirancang lebih efektif, dengan koordinasi yang lebih kuat antara aparat penegak hukum dan masyarakat setempat.
Melalui pendekatan yang persuasif dan edukatif, serta penegakan hukum yang tegas, diharapkan Batam bisa menjadi kota yang lebih aman dan tertib. Kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait aksi balap liar atau penggunaan knalpot brong, diimbau untuk tidak ragu melaporkannya kepada pihak yang berwenang demi terciptanya keamanan bersama.