Surge (WIFI) Siap Bersaing di Lelang Frekuensi 1,4 GHz

Jumat, 03 Oktober 2025 | 11:42:03 WIB
Surge (WIFI) Siap Bersaing di Lelang Frekuensi 1,4 GHz

JAKARTA - Persaingan di industri telekomunikasi Tanah Air semakin memanas. Salah satu entitas usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk. 

(WIFI) atau Surge, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama, resmi dinyatakan lolos dalam tahap Evaluasi Administrasi Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pitalebar (Broadband Wireless Access/BWA) 2025.

Langkah ini tidak hanya mempertegas posisi Surge di ekosistem digital nasional, tetapi juga membuka peluang perusahaan untuk masuk ke arena kompetitif yang selama ini didominasi pemain besar di sektor infrastruktur telekomunikasi.

Momentum Baru Bagi Ekspansi Surge

Manajemen WIFI menilai capaian anak usahanya ini sebagai bukti komitmen dalam memperluas jangkauan layanan digital. Dengan bandwidth sebesar 80 MHz yang dilelang, peluang bisnis broadband ke depan dinilai sangat menjanjikan.

“Keberhasilan Telemedia Komunikasi Pratama sebagai perwakilan dari ekosistem digital Surge (WIFI) untuk melangkah ke tahapan lelang harga ini menggarisbawahi ambisi perusahaan dalam memperluas jangkauan layanan akses nirkabel pitalebar mereka di Indonesia,” jelas manajemen WIFI.

Seleksi akan berlanjut ke tahap Lelang Harga yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 13 Oktober 2025 melalui sistem e-Auction.

Tiga Kandidat, Dua Raksasa, Satu Penantang Baru

Berdasarkan pengumuman resmi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, hanya tiga dari tujuh calon peserta seleksi yang lolos ke tahap selanjutnya. Mereka adalah:

PT Telemedia Komunikasi Pratama (anak usaha Surge/WIFI)

PT Eka Mas Republik

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)

Sementara itu, dua operator besar lain, yakni PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL), justru mengundurkan diri secara resmi meski sudah menyerahkan dokumen.

Kondisi ini membuat peta persaingan menjadi menarik. Telkom yang notabene pemain dominan akan menghadapi tantangan dari pendatang baru seperti Telemedia Komunikasi Pratama, yang mewakili strategi agresif Surge untuk memperkuat lini digitalnya.

Saham WIFI Merespons Positif

Pasar modal langsung merespons kabar baik ini. Harga saham WIFI tercatat menguat 3,31% ke level Rp2.810 per saham setelah pengumuman lolos seleksi. Saham diperdagangkan di kisaran Rp2.720—Rp2.880, dengan volume mencapai 67 juta saham dan nilai transaksi Rp188,8 miliar.

Dengan pergerakan ini, kapitalisasi pasar Surge naik menjadi Rp14,92 triliun. Lonjakan harga saham tersebut menegaskan ekspektasi investor terhadap peluang baru yang bisa dimanfaatkan perusahaan melalui lelang frekuensi ini.

Lelang 1,4 GHz: Taruhan Strategis

Frekuensi 1,4 GHz dikenal sebagai salah satu spektrum penting bagi pengembangan layanan akses broadband. 

Dengan lebar pita 80 MHz, penggunaannya diharapkan mampu mendukung penetrasi layanan internet berkecepatan tinggi sekaligus memperluas jangkauan ke daerah-daerah yang masih kurang terlayani.

Bagi Surge, keberhasilan meraih spektrum ini akan menjadi batu loncatan penting untuk memperluas portofolio layanan digital, dari infrastruktur telekomunikasi hingga solusi berbasis data.

“Dengan posisi strategisnya, Telemedia Komunikasi Pratama berpotensi menjadi kuda hitam yang dapat mengubah peta persaingan broadband di Indonesia,” kata manajemen dalam pernyataannya.

Implikasi bagi Industri Telekomunikasi

Kehadiran Surge melalui anak usahanya dalam lelang ini dinilai dapat memperluas opsi kompetisi di industri broadband Indonesia. 

Hingga kini, pasar masih cenderung terkonsentrasi pada operator besar seperti Telkomsel, Indosat, dan XL. Jika Telemedia berhasil memperoleh spektrum 1,4 GHz, potensi disrupsi terhadap pola persaingan sangat mungkin terjadi.

Selain itu, pengembangan layanan berbasis frekuensi ini juga sejalan dengan agenda pemerintah dalam mendorong inklusi digital. Akses broadband yang lebih luas dipandang mampu mempercepat transformasi ekonomi digital di berbagai sektor, mulai dari UMKM, pendidikan, hingga kesehatan.

Seleksi yang Ketat, Persaingan Semakin Tajam

Meski peluang terbuka, tantangan yang dihadapi Surge tidaklah ringan. Tahapan Lelang Harga akan menentukan siapa yang sanggup memberikan penawaran terbaik untuk memanfaatkan pita frekuensi ini.

Dengan keikutsertaan Telkom yang memiliki kekuatan finansial dan infrastruktur mapan, Telemedia Komunikasi Pratama harus menunjukkan strategi yang tidak hanya kompetitif secara harga, tetapi juga berkelanjutan dalam implementasi bisnisnya.

Kesimpulan: Jalan Panjang Menuju Dominasi Broadband

Lolosnya Telemedia Komunikasi Pratama, entitas usaha Surge (WIFI), dalam tahap evaluasi administrasi seleksi frekuensi 1,4 GHz menandai langkah penting menuju panggung utama industri broadband Indonesia.

Meski masih harus berhadapan dengan raksasa telekomunikasi, peluang ini memberi ruang bagi Surge untuk membuktikan diri sebagai pemain baru yang mampu membawa inovasi sekaligus memperkuat ekosistem digital nasional.

Pasar modal pun memberi sinyal positif melalui pergerakan saham WIFI. Kini, semua mata tertuju pada proses lelang harga yang akan dimulai 13 Oktober 2025. Apakah Telemedia mampu merebut salah satu spektrum paling strategis di Indonesia? Waktu yang akan menjawab.

Terkini