Kebiasaan Makan Orang Modern Ternyata Mengancam Kesehatan Tubuh

Rabu, 01 Oktober 2025 | 12:25:21 WIB
Kebiasaan Makan Orang Modern Ternyata Mengancam Kesehatan Tubuh

JAKARTA - Gaya hidup cepat membuat banyak orang mengabaikan pola makan sehat.

Tanpa disadari, pilihan makanan sehari-hari bisa menjadi “bom waktu” bagi tubuh dan memicu penyakit. D. Consistania Ribuan, Sp.GK, AIFO-K, FINEM, dokter spesialis gizi klinik, menyebut penyakit kronis kini tidak hanya menyerang usia lanjut.

“Yang tadinya usia 50-an ke atas, sekarang 30 ke bawah sudah banyak yang kena penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, bahkan obesitas,” jelas dr. Consistania. Hal ini menegaskan bahwa kebiasaan makan yang salah bisa berdampak jangka panjang. Penting bagi setiap orang untuk menyadari pola makan mereka sejak dini.

Kebiasaan makan sehari-hari ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan. Tanpa pemahaman yang tepat, risiko gangguan metabolisme dan hormon meningkat. Nutrisi yang seimbang menjadi kunci utama menjaga daya tahan tubuh dan produktivitas harian.

Makanan Tinggi Lemak, Gula, dan Cara Memasak

Konsumsi makanan tinggi lemak dan gula tidak hanya menambah berat badan. Menurut dr. Consistania, dampak yang lebih “sunyi” terjadi pada ketidakseimbangan bakteri usus atau disbiosis. Bakteri baik di saluran cerna bisa tergantikan bakteri jahat yang memicu gangguan hormon, alergi, mudah sakit, bahkan perut sering kembung.

Cara memasak dan menyimpan makanan juga memengaruhi kualitas gizi. Mengandalkan rice cooker untuk menyimpan nasi berjam-jam bisa meningkatkan indeks glikemik dan cepat menaikkan gula darah.

Meal prep mingguan pun harus diperhatikan; bahan yang dicairkan tidak boleh dibekukan ulang karena kualitas dan nutrisinya menurun.

Penggunaan suhu tinggi dan pemanasan berulang merusak vitamin dan mineral. Menggoreng berulang atau merebus sayur beberapa kali akan membuat kandungan gizi larut ke air rebusan. Sup menjadi contoh cara memasak yang tetap menjaga vitamin dan mineral karena terserap ke dalam makanan.

Gorengan, Pemanis Buatan, dan Risiko Tersembunyi

Gorengan menjadi teman sehari-hari orang Indonesia, dari pinggir jalan hingga restoran. Gorengan tinggi lemak dan minyak dapat menambah risiko obesitas, gangguan metabolisme, hingga inflamasi. Konsumsi berlebihan dapat merusak keseimbangan nutrisi dalam tubuh.

Pemanis buatan seperti stevia bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes atau yang ingin mengurangi gula. Namun, penggunaannya harus diperhatikan agar tidak menjadi kebiasaan yang mengganggu pola makan. Konsumsi berlebihan pemanis buatan tetap bisa memicu adaptasi tubuh yang tidak sehat.

Selain itu, makanan instan dan ultra-processed food juga menjadi favorit banyak orang. Produk seperti biskuit, minuman kemasan, dan mi instan cenderung tinggi gula, garam, dan lemak. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan ini menjadi biang utama munculnya berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, hipertensi, dan gangguan metabolik.

Tips Menjaga Pola Makan Sehat

Nutrisi seimbang menjadi kunci menjaga tubuh tetap prima. Dr. Consistania menekankan pentingnya memilih makanan asli, minim proses, atau real food, untuk menjaga imunitas. Tubuh diibaratkan seperti kendaraan yang membutuhkan bahan bakar berkualitas agar mesin tetap optimal.

Selain itu, memperhatikan cara memasak, menyimpan, dan mengolah makanan juga sangat penting. Hindari pemanasan berulang, penyimpanan berjam-jam, atau pengolahan yang merusak kandungan vitamin. Mengonsumsi makanan segar dan memasak dengan cara yang tepat membantu menjaga kesehatan jangka panjang.

Membiasakan pola makan sehat sejak dini menjadi investasi bagi tubuh di masa depan. Mengurangi gorengan, makanan tinggi gula dan lemak, serta ultra-processed food akan memberikan efek positif jangka panjang.

Kombinasi pola makan yang tepat, cara memasak yang bijak, dan pemilihan bahan berkualitas mampu melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis. Dengan kesadaran dan tindakan kecil sehari-hari, risiko penyakit kronis dapat diminimalkan.

Perubahan kebiasaan makan bisa dimulai dari hal sederhana, seperti memilih makanan segar, menghindari gorengan berlebihan, dan membatasi makanan olahan. Langkah-langkah ini penting untuk menjaga kualitas hidup dan kesehatan jangka panjang.

Terkini