JAKARTA - Kirana Larasati berhasil menempati posisi 2nd Runner Up Miss Universe Indonesia 2025.
Perempuan 38 tahun ini mengaku pengalaman mengikuti kontes kecantikan sangat berbeda dari dunia hiburan yang selama ini dijalani. Ia menilai prosesnya penuh tantangan, namun memberi pelajaran berharga bagi diri sendiri.
Menurut Kirana, ajang ini menuntut persiapan matang, termasuk latihan catwalk dan public speaking. “Dunia pageant ini benar-benar jauh berbeda dari industri entertainment, jujur sempat merasa kaget karena jadwalnya padat dari pagi sampai malam,” ujarnya. Meskipun sempat jatuh sakit, ia tetap beradaptasi dan belajar dengan cepat.
Bootcamp intensif dan padatnya jadwal memaksa Kirana menjaga stamina dan mental. Setiap sesi, dari latihan hingga mentoring, memberinya pengalaman baru yang belum pernah ia rasakan di dunia hiburan. Hal ini membuatnya memahami pentingnya disiplin dan ketahanan dalam menghadapi tantangan.
Kirana menekankan bahwa pengalaman ini juga membantunya menilai kemampuan diri sendiri. Ia menemukan bahwa di balik kesibukan, ada kesempatan untuk tumbuh dan memperluas wawasan. Hal ini membuatnya lebih siap menghadapi tantangan lain di masa depan.
Dukungan dan Persahabatan Finalis
Di balik tantangan yang besar, Kirana menemukan sisi positif berupa dukungan dan persahabatan dari para finalis. Ia menyebut teman-temannya seperti saudara sendiri meski usianya jauh lebih muda. Hubungan hangat ini menjadi sumber motivasi tambahan selama karantina.
“Kami saling mendukung, mereka cerdas dan penuh semangat. Itu memberi vibes positif untuk aku,” kata Kirana. Persahabatan ini menunjukkan bahwa ajang kecantikan juga membangun relasi kuat dan pengalaman sosial yang berharga.
Para finalis memiliki kepercayaan diri dan keterampilan luar biasa. Bagi Kirana, hal itu menjadi inspirasi untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan baru. Semangat belajar dari sesama peserta membuatnya merasa lebih percaya diri.
Interaksi dengan finalis lain juga memberinya kesempatan belajar manajemen waktu dan kerja sama tim. Kirana mengaku bahwa persahabatan dan dukungan sesama finalis menjadi salah satu hal paling berkesan dari pengalaman ini.
Meningkatkan Kesadaran Sosial
Selain aspek kompetisi, Kirana memanfaatkan kesempatan ini untuk menggaungkan isu stunting di Indonesia. Ia menekankan pentingnya peran perempuan dalam menyebarkan kesadaran sosial melalui platform pageant.
“Pengalaman ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga pembelajaran diri,” ujar Kirana. Ia menyadari ajang ini memberinya kesempatan memahami diri sendiri lebih dalam, sekaligus mengevaluasi mimpinya.
Kirana menekankan bahwa mengikuti ajang seperti Miss Universe Indonesia membantu keluar dari zona nyaman. Ajang ini memberi ruang untuk kontribusi sosial yang nyata, di samping meningkatkan kemampuan diri dalam hal public speaking dan penampilan.
Ia melihat pentingnya platform pageant untuk menyuarakan isu penting bagi masyarakat. Kirana menekankan bahwa ajang ini memberi kesempatan untuk belajar tanggung jawab sosial, serta memperkuat kemampuan memimpin dan berbicara di depan publik.
Kebanggaan dan Refleksi Diri
Meski tidak meraih mahkota utama, Kirana tetap bangga menempati posisi 2nd Runner Up. Bagi dirinya, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras, disiplin, dan pembelajaran berharga yang akan dibawa sepanjang karier.
“Bisa sampai di titik ini, aku sangat bersyukur. Semua pengalaman ini sangat berharga,” tutur Kirana. Ia menilai ajang kecantikan bukan hanya soal penampilan, tetapi juga tentang keberanian, persahabatan, dan semangat belajar.
Perjalanan Kirana di Miss Universe Indonesia 2025 menunjukkan bahwa perempuan bisa berkembang di berbagai bidang. Ajang ini membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk terus berprestasi dan menghadapi tantangan baru.
Pengalaman ini membuat Kirana lebih mengenal dirinya sendiri dan mimpinya. Ia menekankan bahwa setiap proses, mulai dari persiapan, bootcamp, hingga final, memberikan pelajaran berharga tentang ketekunan, kerja sama, dan kemampuan menghadapi tekanan.
Kirana menutup dengan rasa bangga dan harapan bagi perempuan lain. Ia berharap pengalaman ini bisa menginspirasi bahwa keberanian mencoba hal baru, belajar dari sesama, dan berkontribusi sosial merupakan bagian penting dalam perjalanan hidup.