BBM Pertamina Turun, Pertamax Kini Rp12.100

Senin, 23 Juni 2025 | 14:00:10 WIB
BBM Pertamina Turun, Pertamax Kini Rp12.100

JAKARTA – Harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi milik PT Pertamina (Persero) mengalami penurunan harga terhitung mulai 1 Juni 2025. Kebijakan ini merupakan respons terhadap tren harga minyak mentah dunia serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Penyesuaian harga BBM tersebut kembali ditegaskan per 23 Juni 2025, di mana harga-harga BBM non-subsidi tersebut masih tetap berlaku.

Langkah ini menjadi kabar positif bagi masyarakat dan pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Setelah beberapa bulan harga BBM bertahan pada level tinggi, akhirnya penurunan harga kembali terjadi untuk produk-produk BBM non-subsidi.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mengatakan bahwa penurunan harga ini dilakukan sesuai formula harga berdasarkan rata-rata publikasi harga minyak dunia Means of Platts Singapore (MOPS)/Argus serta mempertimbangkan nilai tukar rupiah.

“Penyesuaian harga BBM non-subsidi merupakan upaya Pertamina Patra Niaga untuk menjaga keseimbangan harga energi dengan mengikuti tren harga minyak global serta fluktuasi nilai tukar rupiah,” kata Heppy Wulansari dalam keterangan resminya.

Tak hanya itu, Pertamina juga menghadirkan berbagai promo menarik melalui aplikasi MyPertamina untuk semakin mendorong penggunaan BBM non-subsidi yang lebih ramah lingkungan, seperti Pertamax Green 95.

Harga BBM Non-Subsidi per 1 Juni 2025

Berikut rincian lengkap harga terbaru BBM non-subsidi Pertamina per 1 Juni 2025:

Pertamax (RON 92)
Harga turun sebesar Rp300 per liter. Sebelumnya Rp12.400 per liter, kini menjadi Rp12.100 per liter.

Pertamax Turbo (RON 98)
Harga turun sebesar Rp250 per liter. Sebelumnya Rp13.300 per liter, kini menjadi Rp13.050 per liter.

Pertamax Green 95
Harga turun sebesar Rp350 per liter. Sebelumnya Rp13.150 per liter, kini menjadi Rp12.800 per liter.

Dexlite (CN 51)
Harga turun cukup signifikan antara Rp610 hingga Rp630 per liter. Sebelumnya Rp13.350 per liter, kini menjadi Rp12.740 per liter.

Pertamina Dex (CN 53)
Harga turun sebesar Rp550 per liter. Sebelumnya Rp13.750 per liter, kini menjadi Rp13.200 per liter.

Adapun untuk BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar subsidi, harga masih tetap:

Pertalite (RON 90): Rp10.000 per liter

Solar subsidi: Rp6.800 per liter

Update Terbaru 23 Juni 2025: Harga Masih Sama

Pada 23 Juni 2025, PT Pertamina Patra Niaga kembali memastikan bahwa harga-harga BBM non-subsidi tersebut masih berlaku dan belum mengalami perubahan baru. Artinya, seluruh penyesuaian harga BBM yang diberlakukan sejak 1 Juni 2025 masih menjadi acuan harga resmi di seluruh SPBU Pertamina Indonesia.

“Kami memastikan bahwa harga BBM non-subsidi yang berlaku masih sama dengan penyesuaian pada 1 Juni 2025. Penurunan harga ini tetap berlaku hingga ada pemberitahuan selanjutnya,” tegas Heppy Wulansari.

Menurutnya, evaluasi harga akan terus dilakukan secara berkala sesuai dengan perkembangan harga minyak dunia dan dinamika kurs rupiah.

Harga BBM Pertamina per 23 Juni 2025

Berikut daftar harga BBM Pertamina yang berlaku per 23 Juni 2025 di wilayah Indonesia:

Jenis BBMHarga per Liter
Pertalite (subsidi)Rp10.000
Solar subsidiRp6.800
PertamaxRp12.100
Pertamax TurboRp13.050
Pertamax Green 95Rp12.800
DexliteRp12.740
Pertamina DexRp13.200

Harga BBM non-subsidi di atas berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sebagian besar wilayah Indonesia. Untuk wilayah yang memiliki perbedaan kebijakan distribusi, harga BBM dapat sedikit bervariasi.

Alasan Penurunan Harga BBM

Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Jual Eceran BBM Jenis Umum dan BBM Jenis Khusus Penugasan. Kebijakan tersebut mewajibkan penyedia BBM untuk menyesuaikan harga sesuai rata-rata harga minyak mentah dunia selama periode tertentu.

Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut memberikan dampak positif terhadap biaya impor minyak dan produk turunannya, yang kemudian memungkinkan harga jual BBM dalam negeri bisa lebih rendah.

“Kami akan terus memastikan ketersediaan BBM di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang kompetitif dan tetap menjaga kualitas serta pelayanan yang prima bagi masyarakat,” ujar Heppy.

Kompetitor Juga Turunkan Harga BBM

Penurunan harga BBM non-subsidi bukan hanya dilakukan oleh Pertamina. Beberapa operator SPBU lain seperti Shell Indonesia, BP-AKR, dan Vivo juga melakukan penyesuaian harga sejak awal Juni 2025. Hal ini mengikuti tren penurunan harga minyak mentah dunia yang mulai stabil setelah sempat melonjak tinggi pada semester awal 2025.

Langkah serentak dari para penyedia BBM ini menjadi sinyal positif bagi pengguna kendaraan pribadi dan pelaku usaha transportasi, khususnya yang menggunakan bahan bakar non-subsidi.

Promo MyPertamina untuk BBM Non-Subsidi

Guna meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan BBM berkualitas tinggi, Pertamina juga memberikan sejumlah promo cashback bagi pengguna aplikasi MyPertamina. Program promo ini berlaku untuk pembelian produk-produk seperti Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex di SPBU-SPBU Pertamina.

Dengan adanya promo tersebut, masyarakat dapat merasakan manfaat ganda: harga BBM non-subsidi yang sudah turun dan tambahan cashback untuk pembelian tertentu. Hal ini sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperluas penggunaan BBM dengan oktan tinggi yang lebih ramah lingkungan.

Komitmen Jaga Ketersediaan Energi Nasional

Pertamina memastikan bahwa kebijakan penyesuaian harga ini tidak akan memengaruhi ketersediaan stok BBM nasional. Heppy Wulansari menegaskan bahwa pasokan BBM untuk seluruh wilayah Indonesia dalam kondisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik untuk transportasi pribadi, komersial, maupun industri.

“Kami tetap berkomitmen menjaga distribusi BBM ke seluruh pelosok Tanah Air, termasuk di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal),” tuturnya.

Penurunan harga BBM non-subsidi oleh Pertamina ini menjadi langkah strategis dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah dinamika ekonomi global. Dengan penyesuaian harga yang mengikuti tren minyak dunia dan fluktuasi rupiah, masyarakat kini dapat menikmati harga BBM yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.

Pertamina memastikan bahwa kebijakan ini akan terus dievaluasi secara berkala. Selama belum ada pemberitahuan resmi terbaru, harga BBM non-subsidi yang berlaku tetap mengacu pada penyesuaian per 1 Juni 2025.

Terkini